Nurwijayanti Nurwijayanti
Pasca Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Institut Ilmu Kesehatan STRADA

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Static dan Dynamic Stretching Exercise Meningkatkan Kemampuan Sprint pada Pemain Sepak Bola Ryan Hidayatullah; Nurwijayanti Nurwijayanti; Novita Anna Anggraeni; Indasah Indasah; Byba Melda Suhita
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus November 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.2708

Abstract

Football is one of the sports that is in great demand by the public. Early childhood sports injuries can occur due to various things while undergoing training or during matches, such as physical training, techniques and tactics that are not programmed properly. Elasticity plays a role as an important factor that affects the increase in speed. Muscle elasticity must be maintained in order to produce good speed. The purpose of this study was to analyze the benefits of static and dynamic stretching exercises to increase the speed (sprint) of soccer players. This research was carried out for 6 weeks with the intensity of training 3 times a week from April 2022 to May 2022, involving 27 Paramed FC soccer players. The measuring instrument used to measure running speed is the 30 Meter Sprint Test. In the Static Stretching (K1), Dynamic Stretching (K2) and Control Group (K3) treatment groups, the pretest-posttest values showed that the data were normally distributed (p > 0.05). In the pretest-posttest after the Static Stretching (K1) treatment, Dynamic Stretching (K2) Control Group (K3) obtained a p value <0.05, which means that there is a significant difference between the pretest and posttest. It can be concluded that the interventions provided are effective in increasing sprint ability in soccer players.Keywords: static stretching; dynamic stretching; sprints; football ABSTRAK Sepak bola menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat diminati oleh masyarakat. Cedera olahraga sepak bola usia dini dapat terjadi karena berbagai hal saat menjalani latihan maupun saat bertanding, seperti latihan fisik, teknik dan taktik yang tidak terprogram dengan baik. Elastisitas memegang peranan sebagai faktor penting yang berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan. Elastisitas otot harus dipelihara agar dapat menghasilkan kecepatan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis manfaat latihan static dan dynamic stretching untuk meningkatkan kemampuan kecepatan (sprint) pada pemain sepak bola. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dengan intensitas latihan 3 kali dalam seminggu  pada bulan April 2022 sampai Mei 2022, dengan melibatkan 27 pemain sepak bola Paramed FC. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan lari adalah 30 Metre Sprint Test. Pada kelompok perlakuan Static Stretching (K1), Dynamic Stretching (K2) dan Control Group (K3) nilai pretest-posttest menunjukkan data terdistribusi normal (p >0,05). Pada pretest-posttest setelah dilakukan perlakuan Static Stretching (K1), Dynamic Stretching (K2) Control Group(K3) didapatkan nilai p <0,05, yang bermakna bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest. Dapat disimpulkan bahwa intervensi yang diberikan efektif untuk meningkatkan kemampuan sprint pada pemain sepak bola.Kata kunci: static stretching; dynamic stretching; sprint; sepakbola
Ergonomic Training untuk Memperbaiki Intensitas Nyeri dan Aktivitas Fungsional Penderita Nyeri Pinggang Agus Setiyawan; Ratna Wardani; Nurdina Nurdina; Nurwijayanti Nurwijayanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus Desember 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk451

Abstract

Ergonomic training is a training that discusses certain positions to optimize body position when carrying out functional activities. This study aims to determine the effect of ergonomic training for low back pain sufferers on pain intensity and functional activity in employees of RSU Aisyiyah Ponorogo. This study applied a cross-sectional design, involving 79 respondents who were selected randomly. The data were obtained by filling out a questionnaire, then analyzed using a linear regression test. The results showed that there was a negative effect of ergonomic training on pain intensity. This showed that ergonomic training can reduce the risk of low back pain. In addition, there was a negative effect of ergonomic training on functional activity pain. This showed that ergonomic training can reduce the potential for functional pain in workers.Keywords: occupational disease; low back pain; ergonomic training ABSTRAK Ergonomic training merupakan sebuah pelatihan yang membahas terkait posisi tertentu untuk optimalisasi posisi tubuh saat melakukan aktivitas fungsional. Penelitian ini berujuan untuk mengetahui pengaruh ergonomic training untuk penderita low back pain terhadap intensitas nyeri dan aktivitas fungsional pada karyawan RSU Aisyiyah Ponorogo. Penelitian ini menerapkan rancangan cross-sectional, yang melibatkan 79 responden yang dipilih secara random. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif dari ergonomic training terhadap intensitas nyeri. Ini menunjukkan bahwa ergonomic training mampu menurunkan resiko low back pain. Selain itu terdapat pengaruh negatif dari ergonomic training terhadap nyeri aktivitas fungsional. Ini menunjukkan bahwa ergonomic training mampu menurunkan potensi nyeri fungsional pekerja.Kata kunci: penyakit akibat kerja; low back pain; ergonomic training
Prone Positioning dan Deep Breathing Exercise Mampu Meningkatkan Saturasi Oksigen dan Penurunan Derajad Sesak Nafas pada Pasien Terkonfirmasi COVID-19 Ririt Ika Lestari; Nurwijayanti Nurwijayanti; Indasah Indasah; Ratna Wardani
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 14, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf14138

Abstract

COVID-19 is a disease that attacks the respiratory system in humans. This causes disruption of the respiratory system in the form of increased shortness of breath caused by a decrease in oxygen saturation levels as a result of lung damage. Provision of prone positioning can regulate obstructed airways, while deep breathing exercise is able to regulate breathing patterns so that oxygen needs can be fulfilled. The purpose of this study was to analyze the effect of prone positioning and deep breathing exercise in increasing oxygen saturation and reducing the degree of shortness of breath in confirmed COVID-19 patients in the Isolation Room, dr. Ario Wirawan Hospital, Salatiga. This study applies a cross-sectional approach by observing the subject. The subjects involved were 72 patients who met the inclusion and exclusion criteria. The data that has been collected was analyzed using the regression test. The results of the analysis show the value of p = 0.000. Furthermore, it was concluded that there was an effect of giving prone positioning and deep breathing exercise to oxygen saturation and reducing the degree of shortness of breath in COVID-19 patients.Keywords: COVID-19; prone positioning; deep breathing exercises; oxygen saturation; degree of shortness of breath ABSTRAK COVID-19 merupakan penyakit yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Hal ini menyebabkan terganggunya sistem pernapasan dalam bentuk peningkatan sesak napas yang diakibatkan oleh penurunan dari kadar saturasi oksigen sebagai dampak rusaknya paru-paru. Pemberian prone positioning dapat mengatur jalan napas yang terganggu, sedangkan deep breathing exercise yang dilakukan mampu mengatur pola pernapasan sehingga kebutuhan oksigen dapat terpenuhi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh prone positioning dan deep breathing exercise dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan derajat sesak nafas pada pasien terkonfirmasi COVID-19 di Ruang Isolasi, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan, Salatiga. Penelitian ini menerapkan pendekatan cross-sectional dengan melakukan observasi pada subjek. Subjek yang terlibat adalah 72 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan uji regresi. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,000. Selanjutnya disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian prone positioning dan deep breathing exercise terhadap saturasi oksigen dan penurunan derajat sesak napas pasien COVID-19.Kata kunci: COVID-19; prone positioning; deep breathing exercise; saturasi oksigen; derajat sesak napas