<![CDATA[Pandemi Covid-19 membawa dampak perubahan pada berbagai hal, yang paling terlihat adalah pola hidup atau kebiasaan manusia. Masyarakat membatasi aktivitas di luar rumah, ketika keluar rumah harus sesuai dengan prokes supaya tidak tertular virus tersebut. Sehingga, mereka lebih banyak melakukan aktivitas apapun di dalam rumah, termasuk kebiasaan berbelanja. Belanja secara online menjadi pilihan karena dirasa lebih aman, tidak banyak berinteraksi dengan pihak lain. Masyarakat juga banyak menciptakan kegiatan yang menyenangkan agar tidak bosan berada di dalam rumah, salah satu kegiatan yang dipilih adalah bercocok tanam atau berkebun. Tanaman paling diminati adalah tanaman hias, yang membawa dampak harga tanaman hias melambung tinggi. Dalam mendukung daya beli masyarakat secara online, maka produsen tanaman juga harus mengubah strategi pemasarannya dengan menggunakan digital marketing. Maka diperlukan cara pengemasan yang tidak merusak tanaman tersebut, sehingga diperlukan bahan pembungkus yang berlapis dengan spesifikasi tertentu seperti plastik. Bahan pembungkus ini meninbulkan bertumpuknya sampah yang berakibat pada pencemaran lingkungan. Dalam rangka meminimalkan dampak pencemaran lingkungan tersebut, maka produsen tanaman hias perlu menerapkan green product dan green packaging sebagai strategi pemasaran digital. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui respon konsumen terhadap penerapan green product dan green packaging sebagai strategi pemasaran digital khususnya penjualan tanaman hias dan untuk mengetahui pengaruh terhadap peningkatan penjualannya. Sampel penelitian berjumlah 60 responden dengan teknik analisis data yaitu analisis kualitatif menggunakan Partical Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang positif terhadap penerapan green product dan green packaging, namun tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan responden menjawab setuju pada variabel green product, green packaging, place, dan price, namun belum diikuti pembelian selanjutnya oleh konsumen.]]>
