Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi dan Uji Penangkapan Radikal 2,2 Difenil-1-Pkrilhidrazil (DPPH) dari Ekstrak Kasar Pigmen Bakteri Simbion Rumput Laut Tien Nova Yenusi; Popy Ida L Ayer; Iriani Ira Bukorpioper; Jotje A Ingratubun; Albida Rante Tasak
Jurnal Laot Ilmu Kelautan Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Laot Ilmu Kelautan
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jlik.v5i1.7441

Abstract

Abstrak Seaweed belongs to the group of natural antioxidants, these antioxidants are able to counteract free radicals. Secondary metabolites that are antioxidants include alkaloids, flavonoids, phenolic compounds, steroids, and terpenoids and carotenoids. This study aims to identify and test the radical scavenging of 2,2 diphenyl-1-pkrylhydrazyl (DPPH) from the crude extract of the macroalgae symbiont pigment Turbinaria conoides originating from the coastal waters of Hamadi Jayapura, Papua. The method used in this study is an experimental method by identifying pigments using Thin Chromatography (TLC), and for Antioxidant testing using the DPPH Method. The results of the study used the TLC plate Spot 1 on the yellow TLC plate, which had a Retardation frequency (Rf) value of 5/8 = 0.62 and was identified as a carotenoid. The pigment extract of the TC.11 symbiont bacterial pigment extract also has antioxidant potential which was tested by the DPPH method. See the IC50 value of TC.11 bacteria of 24315 ppm compared to the β-carotene marker of 4103 ppm
PENERAPAN TEKNOLOGI OLAH MINIMAL NANAS MADU PADA KELOMPOK PETANI ASLI PAPUA Novita Condro; Joice Iriani Tumiwang; Selmi Y Stefanie; Jotje A Ingratubun
JURNAL ABDIMAS DINAMIS : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 4 No 2 (2023): Abdimas Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat USTJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jad.v4i2.1275

Abstract

Nanas nanas madu atau yang lebih dikenal dengan nama nanas wamena merupakan salah satu jenis nanas yang menjadi disukai oleh masyarakat. Sebagai salah satu sumber daya genetic local, maka nanas madu ini perlu dikembangkan baik dari sisi ketrampilan petani dalam teknik budidaya maupun pengolahan pasca panen. Permasalahan yang terjadi pada petani asli papua adalah melimpahnya produksi nanas saat panen. Hasil panen yang melimpah dan tidak serta merta terjual habis di pasar tradisional menyebabkan kerugian bagi petani. Karenanya melalui teknologi olah minimal, diharapkan mampu menekan kerugian petani. Teknologi olah minimal berupa fresh cut merupakan produk yang dibuat dengan menggunakan aplikasi proses yang minimal (pengupasan, pemotongan, pengemasan). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah pelatihan penerapan teknologi olah minimal dan penentuan nilai produk. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah petani memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang olah minimal nanas dan nilai jual nanas yang diolah lebih tinggi. Buah nanas biasa dijual dengan harga Rp 3.000,- setelah dilakukan olah minimal makan nilai produk menjadi Rp 8.000. 10 orang dari 12 orang petani Nanas yang terlibat dalam kegiatan ini menyadari bahwa peningkatan nilai produk komiditi nanas mejadi penting sebagai stimulus bagi mereka untuk melalukan teknologi olah minimal. Petani juga dibekali tentang teknologi pasca panen dan sanitasi higienitas selama melakukan proses olah minimal.