Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER REMAJA DALAM OPTIMALISASI PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DENGAN MEDIA POSTER 3D DI POSYANDU REMAJA KELURAHAN DASAN CERMEN KOTA MATARAM Baiq Eka Putri Saudia; Imtihanatun Najahah; RA Wulandari
Abdimas Galuh Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v5i1.9234

Abstract

Data UNICEF Indonesia tahun 2020 menunjukkan penurunan perkawinan anak yang berjalan lambat dari tahun ke tahun, namun jumlahnya masih menjadikan Indonesia sebagai negara kedua dengan angka perkawinan anak tertinggi di Asia Tenggara setelah Kamboja. Dampak dari Pandemi Covid-19 di NTB berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, NTB merupakan salah satu dari 13 provinsi di indonesia yang mengalami kenaikan angka pernikahan dini, Adanya jumlah pernikahan dini yang meningkat, maka akan menempatkan remaja putri dalam risiko tinggi terhadap kehamilan dini, kehamilan tidak diinginkan, meningkatkan risiko infeksi pada saat persalinan bahkan ancaman kematian serta bayi cacat lahir. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan kader remaja dalam mengoptimalisasi PUP yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang PUP. Sasaran adalah remaja sebanyak 70 orang yang bertempat tinggal di Kelurahan Dasan Cermen. Metode kegiatan memberikan edukasi menggunkan metode ceramah dan diskusi dengan media poster 3D pada posyandu remaja. Rancangan evaluasi pre test dan post test yang meliputi pengetahuan. Dalam pelaksaan kegiatan peserta sangat antusias, khususnya kader remaja yang telah diberikan edukasi kemudian menjadi kader bagi teman sebaya atau remaja putri dalam menyampaikan informasi tentang PUP. Peserta juga tidak hanya berisi edukasi, namun juga kuis dan games, sehingga peserta tidak jenuh ketika mengikuti kegiatan. Peserta mengalami peningkatan pengetahuan tentang PUP setelah mendapat edukasi melalui media poster 3D.
PEMBERDAYAAN KADER MELALUI KELAS ASI EKSKLUSIF Imtihanatun Najahah; Baiq Eka Putri Saudia; RA Wulandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v4i2.1037

Abstract

Menurunnya angka kematian bayi dan membaiknya status gizi masyarakat merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia terus menghadapi sejumlah masalah gizi, termasuk situasi di mana di satu sisi masih banyak masyarakat yang gizi buruk dan sebaliknya jumlah penduduk yang kekurangan gizi cenderung meningkat. Kebiasaan makan dan gaya hidup masyarakat erat kaitannya dengan masalah gizi ganda ini. Masyarakat akan memiliki status gizi yang baik jika setiap orang, termasuk bayi, mengikuti kebiasaan gizi yang baik. Ketika bayi berusia 0 - 6 bulan disusui secara eksklusif, mereka hanya mengonsumsi ASI, kecuali vitamin dan obat-obatan, sebagai sumber nutrisi utama mereka. Cakupan ASI Eksklusif di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada urutan terendah di Indonesia, sehingga perlu dilakukan pemberian informasi-informasi melalui edukasi ASI Eksklusif terutama pada ibu hamil, dan petugas yang berasal dari masyarakat lingkungan tempat ibu hamil tinggal adalah kader posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat untuk melakukan pemberdayaan pada kader melalui kelas ASI Eksklusif  di Posyandu Poskesdes Dasan Cermen. Strategi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan cara permasalahan bahwa kader masih kurang memahami ASI Eksklusif, diselesaikan dengan metode ceramah dengan teknik presentasi materi ASI Eksklusif menggunakan media modul dan masalah kemampuan memberikan KIE dengan memberikan pengajaran dan penugasan KIE pada ibu hamil.Para kader memberikan edukasi kepada ibu hamil dengan menggunakan media poster. Kemudian dilakukan evaluasi pengetahuan kader dan kemampuan memberikan KIE ASI Eksklusif. Sasaran peserta pengabdian kepada masyarakat adalah 30 orang kader. Hasil pengabmas ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang KIE dan ASI Eksklusif serta kader dapat mempraktekkan keterampilan KIE tentang ASI Eksklusif pada ibu hamil.