Pembentukan pribadi seorang anak pertama kalinya didapatkan di dalam keluarga, jadi melalui pendidikan di sekolah lebih menambahkan pembentukkan serta pengetahuan dalam memantapkan pribadinya. Sebab di sekolah seorang anak belajar dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, kerjasama, bertanggung jawab, menghargai dan bahkan untuk mengenali dirinya. Realitanya siswa belajar tidak memiliki keunggulan dan keunikan secara pribadi tetapi sebaliknya prestasi siswa menurun, tidak melakukan kewajibannya sebagai siswa untuk belajar dan tidak mengenal dirinya sendiri. Berdasarkan Wawancara yang dilakukan oleh pengamat pada tanggal 17 Februari 2020, kepada Ibu Sita Lombantoran S.Pd., kepala sekolah SMPK Pelita Bangsa Bandung, ada beberapa yang menjadi masalah di sekolah SMPK Pelita Bangsa Bandung yaitu sebagai berikut: Pertama kurangnya tenaga pendidik Pendidikan Agama Kristen, dalam jenjang SMP siswa mulai mempertajam kepercayaannya kepada Tuhan, sehingga seorang siswa sangatlah membutuhkan seseorang yang dapat siswa teladani, sebab kurangnya tenaga Pendidikan Agama Kristen akan sulit bagi siswa untuk mempelajari Pendidikan Agama Kristen dengan sendirinya tanpa bantuan dari gurunya, siswa akan beranggapan bahwa pengetahuan tentang Tuhan yang telah didapatkannya sudah benar tetapi sebenarnya pengetahuannya akan Tuhan masih perlu dipertajam, dengan adanya tenaga pendidik Pendidikan Agama Kristen maka siswa tersebut akan ditegur, diperbaiki kesalahannya, dan dididik dalam kebenaran