Theresia Linyang
Universitas Tanjungpura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MAKNA SIMBOL TRADISI TEPUNG TAWAR DI DESA DURIAN SEBATANG KECAMATAN SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Theresia Linyang; Pabali Musa; Fatmawati Nur
Balale' : Jurnal Antropologi Vol 2, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.032 KB) | DOI: 10.26418/balale.v2i2.49297

Abstract

Masyarakat di Desa Durian Sebatang Kecamtan Seponti Kabupaten Kayong Utara memiliki tradisi sebagai bentuk upaya untuk melakukan pengobatan dan menghalau roh jahat (membuang sial) disekitar mereka, tradisi tersebut juga masih dilakukan hingga sekarang. Adapun nama tradisi tersebut ialah Tepung Tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tradisi, proses pelaksanaan, hingga simbol makna, serta bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori simbol Victor Turner, dimana dalam penelitian ini peneliti ingin mencari tahu makna dariĀ  bahan-bahan yang digunakan dalam tradisi Tepung Tawar. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah kualitatif dan metode deskriptif. Adapun teknik dalam pengumpulan data ialah menggunakan observasi wawancara, observasi partisipasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dari tradisi Tepung Tawar ialah merupakan suatu tradisi yang bertujuan untuk melakukan sistem pengobatan dan membuang sial serta menghalau roh jahat agar tidak mengganggu masyarakat setempat, yang diyakini hidup berdampingan di lingkungan sekitar mereka, dengan berupaya untuk menjalin hubungan-hubungan melalui tradisi Tepung Tawar tersebut. Tradisi Tepung Tawar memiliki tahapan prosesi pelaksanaanya yaitu diawali dengan menyiapkan berbagai macam rempah-rempah (bahan-bahan) untuk membuat Tepung Tawar, kemudian menyiapkan orang, rumah atau kendaraan yang akan di Tepung Tawarkan, dan kepala adat sebagai orang yang akan menepung tawarkan. Selain itu juga dalam tradisi Tepung Tawar memiliki makna yang terdapat pada bahan-bahan yang digunakan, seperti tumbuhan dedaunan yang digunakan untuk menepung tawarkan. Sampai saat ini, tradisi Tepung Tawar masih tetap dijalankan oleh sebagian masyarakt yang sudah dilakukan secara turun-temurun.