Ginaya Dinda Putri
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA di Puskesmas Sepaso Kecamatan Bengalon : Relationship Between Perception Of Service Quality With Kia Patients Satisfaction In Public Health Center Sepaso Kecamatan Bengalon Ginaya Dinda Putri; Luvi Dian Afriyani
Journal of Holistics and Health Sciences (JHHS) Vol. 3 No. 2 (2021): Journal of Holistics and Health Science (JHHS), September
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jhhs.v3i2.81

Abstract

Various efforts to improve the quality of puskesmas services a priority in the development of the health sector, especially MCH services. Reliability, responsiveness, assurance, empathy and physical evidence of service quality are needed to improve patient satisfaction. Research to find out the Perception of Service Quality with the Satisfaction Level of MCH Patients and is there a correlation between Perceptions of Service Quality and the Satisfaction Level of KIA Patients. Data analysis used the Chi Square Test with an error rate of <0.05 This type of research is quantitative using a cross sectional design. Data collection techniques using accidental sampling using a questionnaire instrument via Whatss App Group and Google Form. The population in this study were 50 respondents. The sample in this study were 35 respondents. The results of the Univariate Analysis of Service Quality Perception of KIA patients showed that 15 were good (42.9%) and 20 were poor (57.1%). In the Reliability Dimension 20 good (57.1 Satisfaction (p = 0.693). The satisfaction felt by patients is the difference in the quality of health services with the expectations of the patient or a group of people or local residents who have got what is expected and needed with the services provided by health workers. Midwives can improve service quality by providing services according to patient needs. ABSTRAK Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas menjadi prioritas dalam pembangunan bidang kesehatan, terutama pada pelayanan KIA. Dibutuhkan kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik dalam mutu pelayanan untuk meningkatkan kepuasan pasien KIA. Tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA dan adakah Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA. Analisis data menggunakan Uji Chi Square dengan tingkat kesalahan <0,05. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Teknik Pengambilan data menggunakan Accidental Sampling dengan menggunakan instrumen kuisoner dengan Google Form. Populasi pada penelitian ini sebanyak 50 responden. Sampel pada penelitian ini sebanyak 35 responden. Hasil Analisis Univariat Persepsi Mutu Pelayanan pasien KIA menunjukkan 15 baik (42,9%) dan 20 kurang (57,1%). Dan hasil Kepuasan Pasien pada Pasien KIA menunjukan baik (57,1%) dan 15 kurang (42,9%). Hasil Analisis Bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien (p=0,693). Kepuasan yang dirasakan pasien merupakan mutu pelayanan kesehatan dengan harapan pasien atau sekelompok masyarakat atau warga setempat yang telah mendapatkan apa yang diharapkan dan dibutuhkan dengan pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Bidan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan memberikan layanan sesuai kebutuhan pasien.
Pelatihan Yoga untuk Mengatasi Nyeri Haid pada Remaja Putri di Kelurahan Langensari RT 02 RW 05 Shintya Putriningrum; Vistra Veftisia; Ginaya Dinda Putri
Prosiding Seminar Nasional dan CFP Kebidanan Universitas Ngudi Waluyo Vol. 1 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional dan Call for Paper Kebidanan Universitas Ngudi Waluy
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dysmenorrhea or menstrual pain is pain or cramping in the lower abdomen that appears before or during menstruation. Dysmenorrhea can be mild, but it can also be so severe that it interferes with daily activities. The results of the study on data collection showed that in RT 02 RW 05 in the Langensari village, young women had problems, namely the lack of adolescent knowledge about menstrual pain or dysmenorrhea and its handling by pressing the stomach. This lack of knowledge is because young women have not received information about dysmenorrhea and its treatment. In this regard, the activity was carried out in 3 stages. First is preparation by preparing all needs for counseling events such as the media used by PPT, yoga exercise demonstration materials and yoga gymnastics mats, as well as counseling places, Second is the implementation with the arrangement of events that will be carried out starting from pre-test and post-test preparation, delivery of materials, demonstration of yoga exercise and the third is the evaluation of the counseling event or summary of the conclusions of this youth counseling. The instrument used is a questionnaire. Before being given counseling, the average value of pre-test knowledge of adolescent girls about dealing with menstrual pain was 58.69. After being given counseling and training in yoga exercise to overcome menstrual pain the average post-test score of adolescent girls was 75.00. This shows that there is an increase in the knowledge of young women after being given counseling on dysmenorrhea material and yoga exercise training. AbstrakDismenore atau nyeri haid adalah nyeri atau kram di perut bagian bawah yang muncul sebelum atau saat menstruasi. Dismenore dapat bersifat ringan, tetapi juga bisa parah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Hasil pengkajian pada pengumpulan data didapatkan hasil di RT 02 RW 05 di kelurahan Langensari yaitu remaja putri memiliki masalah yaitu kurangnya pengetahuan remaja tentang nyeri menstrusasi atau disminorea dan penanganannya dengan menekan perut. Pengetahuan yang kurang ini disebabkan karena remaja putri belum mendapatkan informasi mengenai dismenorea dan penanganannya. Berkaitan dengan masalah tersebut, kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap. Pertama adalah Persiapan dengan menyiapkan segala keperluan untuk acara penyuluhan seperti media yang digunakan PPT, materi demonstrasi senam yoga dan matras senam yoga, serta tempat penyuluhan, kedua adalah pelaksanaan dengan susunan acara yang akan dilakukan mulai dari pengisian pre test dan post tes, penyampaian materi, demonstrasi senam yoga dan yang ketiga adalah evaluasi dari acara penyuluhan atau ringkasan kesimpulan penyuluhan remaja ini. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Sebelum diberikan penyuluhan rata – rata nilai pre test pengetahuan remaja putri tentang mengatasi nyeri haid adalah 58,69, Setelah diberikan penyuluhan dan pelatihan senam yoga untuk mengatasi nyeri haid rata-rata nilai post test remaja putri adalah 75.00. Hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan remaja putri setelah diberi penyuluhan materi dismenorea dan pelatihan senam yoga.