Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Tingkat Kebisingan Lalu Lintas Berdasarkan Variasi Guna Lahan (Studi Kasus : Jalan AH Nasution Kota Metro) Putri Ma'rifah Dewi Dewi; Leo Bambang Budi Prasetyo; Henry Armijaya
Jurnal TESLINK : Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2023): March 2023
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/teslink.v5i1.156

Abstract

Pada ruas Jalan AH Nasution adalah kawasan yang diperuntukkan sebagai kawasan perdagangan, perkantoran, ruang terbuka hijau, pemerintahan, perkantoran, dan sekolah. Dengan adanya jalur lalulintas yang cukup padat ini perlu dilakukan pemantauan kebisingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisa tingkat kebisingan berdasarkan karakteristik tata guna lahan untuk Kawasan perkantoran, perdagangan, ruang terbuka hijau, pemerintah dan sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai tingkat kebisingan kawasan ruang terbuka hijau Leqday = 61,32 dB, kawasn perkantoran Leqday = 67,34 dB, kawasan pemerintahan Leqday = 66,52 dB, kawasan perdagangan Leqday = 67,20 dB dan lingkungan sekolah Leqday = 62,31 dB. Dimana pada kawasan ruang terbuka hijau, perkantoran dan lingkungan sekolah telah melebihi baku mutu kebisingan dan pada kawasan perdagangan serta kawasan pemerintahan belum melebihi baku mutu kebisingan berdasarkan KepMen LH No. 48 Tahun 1996. Hasil prediksi tingkat kebisingan menggunakan metode CoRTN pada setiap kawasan berkisar 0,19 – 7,2 dimana hal ini berarti nilai prediksi kebisingan menggunakan model CoRTN hasilnya valid. Korelasi volume kendaraan dan kecepatan kendaraan pada kawasan ruang terbuka hijau berpengaruh cukup signifikan terhadap tingkat kebisingan yang dihasilkan. Persamaan regresinya adalah y = 0,0158 + 0,4906 + 36,7983 dan nilai R2 = 0,4678 (korelasi sedang).
FLUKTUASI DAN DISPARITAS HARGA BAHAN PANGAN POKOK DI WILAYAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DI MALUKU UTARA DAN PAPUA BARAT YANG DILALUI PROGRAM TOL LAUT Leo Bambang Budi Prasetyo; Henry Armijaya; Oka Purwanti; Achmad Firman
Mimbar Agribisnis : Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 9, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v9i2.9651

Abstract

The government is trying to improve food distribution routes to underdeveloped, remote, outermost and border areas through the Sea Highway program. The purpose of this study was to analyze fluctuations and disparities in food prices in Tidore District, North Maluku Province and Bintuni Regency, West Papua Province. This research was conducted through a price survey in the city of Surabaya as the initial area for the distribution of food goods through the port of Tanjung Perak to the port of Ternate (North Maluku) and the port of Sorong (West Papua). The samples taken were wholesalers in Surabaya City and retail traders in Tidore and Bintuni Regencies. The results of the study show that chillies are a commodity that experiences price fluctuations both in Tidore Regency, North Maluku and Bintuni Regency, West Papua. As for chilies and cooking oil, there is a high price disparity in Tidore Regency, North Maluku, while purebred chicken meat is a commodity that experiences price disparities in the West Papua region
Analisis Willingness To Pay (WTP) Penggguna jalan Tol dengan Pendekatan Perilaku (Studi Kasus: Jalan Tol Cimanggis - Cibitung) Miftah Farhansyah; Henry Armijaya; L.B.Budi Prasetyo
English Vol 1 No 2 (2023): Volume 1 - Nomor 2 - Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/jttt.v1i2.483

Abstract

Salah satu upaya meningkatkan kinerja transportasi di wilayah Jabodetabek, dalam waktu dekat akan dioperasikan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung yang merupakan bagian dari jalan tol Lingkar Luar Jakarta II (JORR II). Jalan tol ini memiliki panjang total 26,184 km dan menghubungkan Jalan Tol Jagorawi dengan Jalan Tol Jakarta - Cikampek. Seksi 1A, menghubungkan antara Jalan Tol Jagorawi di Simpang Susun Cimanggis, dengan Simpang Susun Jatikarya/Jalan Transyogi Cibubur, sepanjang 2,75 km yang saat ini sudah beroperasi. Adapun, Seksi 2, sepanjang 23,434 km, menghubungkan Simpang Susun Jatikarya/Jalan Transyogi Cibubur dengan Simpang Susun Cibitung, saat ini, masih dalam tahap konstruksi. Pada Seksi 1A, saat ini, diberlakukan tarif kendaraan golongan I sebesar Rp 5.500 atau Rp 2.000/km. Selanjutnya, penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis kemauan membayar atau willingness to pay (WTP) pengguna kendaraan golongan 1 sebagai review terhadap besaran tarif yang berlaku pada Jalan Tol Cimanggis-Cibitung saat ini. Pemeriksaan WTP dilakukan dengan pendekatan perilaku menggunakan data yang dikumpulkan melalui wawancara dengan teknik Stated Preference (SP). Selain WTP, pada penelitian ini juga dilakukan analisis terhadap nilai kemampuan membayar atau ability to pay (ATP). Wawancara dengan teknik stated preference dilakukan kepada pengguna kendaraan pribadi roda empat yang melakukan perjalanan di Koridor Cimanggis-Cibitung, paling tidak, dalam satu tahun terakhir. Formulir survei terdiri dari profil responden, karakteristik perjalanan reponden dan persepsi responden terhadap 8 skenario pertukaran (trade-off) atribut tarif tol dan penghematan waktu perjalanan. Data yang diperoleh dianalisa dengan model regresi linier berganda dan model logit. Berdasarkan hasil analisis diperoleh secara rata-rata, bahwa grafik sensitivitas yang dimodelkan mengindikasikan penurunan potensi terpilihnya tol sebesar 4,16% setiap penambahan tarif Rp. 5.000,-. Hasil analisis terhadap nilai WTP yang (ditetapkan) mewakili 50% pelaku perjalanan diperoleh sebesar Rp 2.363,61/km. Sedangkan nilai ATP yang merupakan fungsi dari besaran alokasi pengeluaran transportasi dan intensitas perjalanan diperoleh sebesar Rp 2503,13/km. Hasil analisis menunjukan nilai ATP Rp. 65.542,- lebih besar dari nilai WTP Rp. 61.889,- dan nilai tarif Seksi 1A yang berlaku saat ini Rp.50.142