Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penyuluhan Terkait Penyakit Tidak Menular di LPK Cempaka Bantul Kholif Sholehah Indra K Indra; Devika Nurhasanah; Yuni Andriani
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 1 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i1.840

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi salah satu penyebab utama kematian di dunia. Hasil riset kesehatan dasar (RISKESDAS) menunjukkan bahwa kasus terbanyak dari penyakit tidak menular adalah diabetes melitus (DM), Hipertensi dan penyakit terkait kardiovaskuler. Perubahan gaya hidup merupakan salah satu program dalam pengendalian penyakit tidak menular yang difokuskan pada faktor risiko. Faktor risiko penyakit tidak menular dapat dicegah dan dikendalian lebih dini, sehingga diperlukan pengetahuan dan informasi terkait penyakit tidak menular dalam melakukan perubahan. Faktor risiko penyakit tidak menular membutuhkan waktu yang relative lama terutama pola gaya hidup. Salah satu merupakan peran serta masyarakat dalam pengendalian PTM adalah melalui Gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Germas merupakan suatu Gerakan nasional sebagai upaya promotive dan preventif. Tahapan persiapan terdiri dai observasi, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Tahapan persiapan dimulai dari observasi lapangan, penyusunan proposal, dan persiapan materi. Tahapan pelaksanaan yaitu pre-test, penyuluhan materi, dan diskusi. Sedangkan tahapan evaluasi terdiri dari post-test, dan penyusunan laporan. Hasil dari nilai pre-test yakni mempunyai rata-rata nilai 53,78% menunjukkan masih kurangnya pengetahuan penyakit tidak menular. Nilai rata-rata setelah mendapatkan edukasi yakni 78,65%. Berdasarkan hasil tersebut maka pengabdian kepada masyarakat ini mampu meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat LKS Cempaka Bantul.
Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Monoterapi Pada Pasien Preeklampsia Di Rsud Sleman Yuni Andriani; Lutfi Hidiyaningtyas; Nendhi Wahyunia Utami
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 12 No 3 (2023): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v12i3.1234

Abstract

Background: Preeclampsia treatment if not treated immediately will cause seizures and even cause death. Rational treatment can be seen from the (outcome) therapy and costs. Pharmacoeconomic analysis can be used to see which drug is most effective in terms of therapeutic outcomes and the costs incurred to obtain that therapy.Objective: This study aims to analyze the cost-effective antihypertensive monotherapy in preeclampsia patients.Methods: The research was conducted at the Sleman Regional Hospital on inpatient preeclampsia patients for the 2021-2022 period. Retrospective data collection in the form of medical record data and financial administration. The effectiveness of therapy is calculated based on blood pressure and length of stay with ICER (Incremental Cost-Effectiveness Ratio) calculations.Results: The description of the characteristics of preeclampsia patients at Sleman Regional Hospital is dominated by those aged 20-35 years, 23 patients (51%), without comorbidities, 39 patients (87%). The most widely used antihypertensive monotherapy was Nifedipine in 33 patients (73%). The cost effective monotherapy is Nifedipine, with an ICER value of Rp. 3,258 based on blood pressure and an ICER of -Rp. 6,041 based on LOSConclusion: Monotherapy that cost effective for hospitalized preeclampsia patients at Sleman Regional Hospital is Nifedipine.