Balok merupakan salah satu komponen struktur yang sering menggunakan beton bertulang sebagai material penyusunnya, terkadang dalam membuat desainnya masih sering kali terjadi kesalahan, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada balok, dan pada akhirnya menjadi kerusakan struktur secara keseluruhan. Untuk menghindari keadaan tersebut perlu dilakukan alternatif peningkatan kekuatan dengan perkuatan konstruksi. Salah satu usaha yang dilakukan yaitu penambahan perkuatan menggunakan pelat baja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental. Pengujian lentur mengunakan balok berukuran 53 cm x 15 cm x 15 cm. Untuk banyak nya benda uji yang direncanakan yaitu terdiri dari 4 variasi yaitu untuk balok kontrol (BK), balok uji 1 (BU1) memiliki ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 10,05 cm, balok uji 2 (BU2) memilik ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 6,28 cm, balok uji 3 (BU3) memilik ketebalan 2 mm, lebar 2,5 cm dan jarak antar pelat 3,775 cm sebanyak 4 buah untuk masing masing balok. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa bahwa terjadi kenaikan nilai kuat lentur pada balok ketika diberi tambahan perkuatan megunakan pelat baja. Perubahan nilai tersebut adalah pada balok beton bertulang tanpa penambahan perkuatan diperoleh nilai kuat lenturnya sebesar 86,630 kNm, kemudian untuk balok beton bertulang dengan penambahan perkuatan pelat baja balok uji 1 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 112,910 kNm, penambahan perkuatan pelat baja dengan balok uji 2 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 180,692 kNm, penambahan perkuatan pelat baja dengan balok uji 3 diperoleh nilai kuat lentur sebesar 300,594 kNm.