Siti Romadoni, Siti
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Palembang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Tindakan Suction ETT Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU dan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2017 Syahran, Yuliani; Romadoni, Siti; Imardiani, Imardiani
Jurnal Berita Ilmu Keperawatan Vol. 12, No. 2, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bik.v12i2.4551

Abstract

Pengaruh Tindakan Suction ETT Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU dan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2017 (Effect of ETT Suction Measures on Oxygen Saturation Rate in Patients Failed Breath in ICU and IGD Room at Prabumulih Regional General Hospital 2017) Yuliani.1, Siti Romadoni.2, Imardiani3 1Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia 2Dosen STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia 3Dosen STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Palembang e-mail : yulianisyahran@gmail.com /0813-672 680 75 ABSTRAK Latar belakang: Pasien yang terpasang Endotracheal Tube (ETT) secara umum memiliki respon tubuh yang kurang baik untuk mengeluarkan benda asing sehingga pasien akan mengalami peningkatan dan penumpukan sekret. Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas, hal inilah yang menyebabkan kadar saturasi oksigen yang dialami responden mengalami perubahan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh tindakan suction Endotracheal Tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen pada responden di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah Pre-experemintaldesign. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 13 responden. Penelitian ini dilaksanakan mulai 5 April – 05 Mei 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat hasil pengukuran kadar saturasi oksigen dengan menggunakan alat oksimeter pulse pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction.Hasil: sebelum dilakukan suction, kadar saturasi oksigen responden rata-rata sebesar 97,77% dan sesudah saturasi menjadi 96,51%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar saturasi oksigen pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction pada pasien yang terpasang ETT di Ruang ICU dan IGD RSUD Prabumulih dengan nilai t hitung sebesar 3,949 >t tabel = 2,179. Kesimpulan: Ada pengaruh tindakan suction terhadap kadar saturasi oksigen pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction pada pasien yang terpasang ETT di Ruang ICU dan IGD RSUD Prabumulih p value = 0,002. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk melakukan pengukuran tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan suction serta dapat melakukan tiga kali pengukuran untuk keakuratan kadar saturasi oksigen. Kata kunci : Saturasi Oksigen, Endotracheal Tube, Suction
TINGKAT KECEMASAN DENGAN TANDA VITAL PASIEN DI RUANG INTENSIF RUMAH SAKIT PALEMBANG Romadoni, Siti; Putri, Monica
Masker Medika Vol 6 No 1 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cemas merupakan ketakutan mengenai sesuatu yang akan terjadi dan diikuti oleh perasaan tidak jelas, tak berdaya, isolasi dan perasaaan tidak aman. 62-70% pasien di ruang intensif mengalami kecemasan yang menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis meliputi tekanan tekanan darah, heart rate, pernafasan. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan tanda vital pasien di Ruang Intensif Rumah Sakit Palembang. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitaf dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 responden. Penelitian dilakukan pada pasien di Ruang Intensif Rumah Sakit Palembang pada tanggal 4 April sampai dengan 4 Mei 2017. Instrumen kecemasan menggunakan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS). Analisis data menggunakan One Way Anova. Hasil: Berdasarkan analisis didapat hasil tingkat kecemasan dengan tekanan darah P=0.035, tingkat kecemasan dengan pernafasan P=0.015, tingkat kecemasan dengan nadi P=0.005, tingkat kecemasan dengan suhu P=0.257. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan tanda vital: tekanan darah, pernafasan, nadi dan tidak ada hubungan tingkat kecemasan dengan tanda vital: suhu. Diharapkan bagi Rumah Sakit untuk lebih meningkatkan pemberian informasi kepada pasien terkait kondisi pasien baik melalui penyuluhan, pembagian leaflet, poster, maupun peningkatan peran aktif perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien
KUALITAS TIDUR DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT X PALEMBANG Romadoni, Siti; Septiawan, Carlingga Devi
Masker Medika Vol 4 No 2 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap tahun di dunia, diperkirakan sekitar 20-50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur dan sekitar 17% mengalami gangguan tidur yang serius. Prevalensi gangguan tidur pada lansia cukup tinggi yaitu sekitar 67%. Apabila orang mengalami insomnia selama tiga hari, maka kemampuan tubuhnya dalam memproses glukosa akan menurun drastis sehingga dapat meningkatkan risiko mengidap Diabetes. Tidur kurang dari 6 jam per malam meningkatkan kemungkinan Obesitas, dan tidur kurang dari 8 jam mengakibatkan peningkatan IMT yang sebanding dengan waktu tidur yang berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah pasien diabetes Mellitus tipe 2 di RumahSakit X Palembang Tahun 2016. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dan didapatkan 46 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan April dan Mei 2016. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner PSIQ dan pengukuran Kadar Glukosa Sewaktu menggunakan glukotest. Analisis yang digunakan adalah anlisis univariat berupa distribusi frekuensi dari variabel kualitas tidur dan kadar glukosa darah, dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Dari penelitian didapatkan hasil sebanyak 27 (58,7%) responden memiliki kualitas tidur buruk. 32 (71,7%) responden memiliki kadar glukosa darah tinggi. Dan dari analisis bivariat antara hubungan kualitas tidur dengan kadar glukosa darah didapatkan nilai p value = 0,049. Simpulan: Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur mempengaruhi kadar glukosa darah pasien, sehingga sangat penting bagi pasien ntuk mempertahankan kualitas tidur yang baik
KARAKTERISTIK DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI MAYOR DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Romadoni, Siti
Masker Medika Vol 4 No 1 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Operasi merupakan salah satu cara pengobatan dalam kondisi yang sulit atau tidak mungkin untuk disembuhkan hanya dengan obat-obatan sederhana, Kecemasan pasien pre operasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Usia muda cenderung mudah mengalami stres dari pada yang berusia lebih tua dan kurang pengalaman untuk menyelesaikan masalah, tingkat pendidikan juga menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan, dukungan dari orang terdekat untuk memberikan semangat dan motivasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik dan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi mayor. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui pendekatan cross sectional, pengumpulan data menggunakan kuesioner. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dan sampel yang didapatkan selama penelitian ini berjumlah 54 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014. Dari hasil penelitian rata-rata usia responden 38.45 (SD 12.23), sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (57.4%), sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan tinggi (53.7%), sebagian besar responden memiliki dukungan keluarga yang baik (63.0%), sebagian besar responden mengalami tingkat kecemasan ringan (51,9%), hasil analisis menggunakan uji chi-square didapatkan ada hubungan antara usia responden dengan tingkat kecemasan (p=0.001), ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat kecemasan (p=0.020), tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kecemasan (p=0.914), dan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan (p=0.002). Surgical is one way treatment in conditions that difficult or impossible to cured only with medicines simple , anxiety patients pre operation can be influenced by several factors .A young age prone to stress suffered from the older and less experience to solve the problems , the level of education also determines easy whereabouts of someone absorb and understand knowledge , support from persons nearest to support the and motivation .Research aims to understand the relationship between the characteristics and family encouragement to the level of anxiety patients pre operation major .This research uses the quantitative approach in cross sectional , data collection uses a questionnaire .A method of the sample collection uses the method purposive sampling and sample or during the are always 54 respondents . This study using methods quantitative persuasion cross sectional , the collection of data using a questionnaire .A method of the sample collection using methods of sampling and purposive samples obtained during the survey are always 54 respondents .This research was conducted in march 2014 .From the research the average age of respondents 38.45 ( sd 12.23 ) , the majority of respondents gender women ( 57.4 % ) , the majority of respondents have a higher education ( 53.7 % ) , the majority of respondents having a support a good family ( 63.0 % ) , the majority of respondents experienced the level of mild anxiety ( 51,9 % ) , the results of the analysis using chi-square test been gained there was a correlation between the ages of respondents with a level of anxiety ( p = 0.001 ) , there was a correlation between the sexes with a level of anxiety ( p = 0.020 ) , there was no contact between the level of education by the level of anxiety ( p = 0.914 ) , and there was an association between family encouragement with a level of anxiety ( p = 0.002 )
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG UJI KOMPETENSI DENGAN TINGKAT KELULUSAN TRY OUT UJI KOMPETENSI PADA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS UJI PERTAMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 201 Apriany, Anita; Apriany, Anita; Romadoni, Siti; Romadoni, Siti
Masker Medika Vol 3 No 2 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan Uji Kompetensi menjadi salah satu ketakutan bagi calon pesertanya. Masing-masing masih memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda, serta persepsi dan sikap yang tidak sama. Tingkat kelulusan di masing-masing daerah juga berbedaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap mahasiswa tentang uji kompetensi dengan tingkat kelulusan try out uji kompetensi pada mahasiswa Program Profesi Ners uji pertama Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2015. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.Populasi penelitian adalah mahasiswa program profesi ners yang telah lulus tahun 2015. Besar sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik total samplingberjumlah 49 responden.Hasil uji statistik menggunakan uji t independent dan diperoleh hasil ada hubungan antara pengetahuan (p value: 0,014), persepsi (p value 0,002) dan sikap (p value 0,021) lulusan ners dengan tingkat kelulusan mahasiswa lulusan ners. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disesuaikan metode yang baik tentang Uji kompetensi. Banyak persiapan selain dari pengetahuan dan sikap yang menjadi tolak ukur kelulusan mahasiswaseperti latihan item development dan item review dosen agar soal menjadi lebih berkualitas.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, PERSEPSI DAN SIKAP MAHASISWA TENTANG UJI KOMPETENSI DENGAN TINGKAT KELULUSAN TRY OUT UJI KOMPETENSI PADA MAHASISWA PROGRAM PROFESI NERS UJI PERTAMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 201 Apriany, Anita; Apriany, Anita; Romadoni, Siti; Romadoni, Siti
Masker Medika Vol 3 No 2 (2015): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan Uji Kompetensi menjadi salah satu ketakutan bagi calon pesertanya. Masing-masing masih memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda, serta persepsi dan sikap yang tidak sama. Tingkat kelulusan di masing-masing daerah juga berbedaPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap mahasiswa tentang uji kompetensi dengan tingkat kelulusan try out uji kompetensi pada mahasiswa Program Profesi Ners uji pertama Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Muhammadiyah Palembang Tahun 2015. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional.Populasi penelitian adalah mahasiswa program profesi ners yang telah lulus tahun 2015. Besar sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik total samplingberjumlah 49 responden.Hasil uji statistik menggunakan uji t independent dan diperoleh hasil ada hubungan antara pengetahuan (p value: 0,014), persepsi (p value 0,002) dan sikap (p value 0,021) lulusan ners dengan tingkat kelulusan mahasiswa lulusan ners. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disesuaikan metode yang baik tentang Uji kompetensi. Banyak persiapan selain dari pengetahuan dan sikap yang menjadi tolak ukur kelulusan mahasiswaseperti latihan item development dan item review dosen agar soal menjadi lebih berkualitas.
PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Romadoni, Siti; Aryadi, Aryadi; Rukiyati, Desy
Masker Medika Vol 1 No 2 (2013): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang mendapat perhatian masyarakat mengingat dampak negatif yang timbulnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hipertensi juga merupakan penyakit degeneratif yang berkembag seiring dengan pertambahan usia. Penurunan tekanan darah dapat diatasi dengan cara farmakologi menggunakan obat-obatan dan diatasi dengan cara non farmakologi yaitu dengan teknik distraksi, salah satunya dengan mendengarkan musik, khususnya musik klasik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Poliklinik Penyakit Dalam PDL RS Muhammadiyah Palembang dengan desain penelitian menggunakan Pra-Eksperimental (One group pra-post test design). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 34 responden diambil dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi nilai sistolik, musik dipendengarkan menggunakan MP3 Player yang dilengkapi dengan headphone, rekaman musik dari Kenny G “Heart and Soul” yang diberikan selama 10 menit. Rerata usia responden 57,71 (11,07). Rerata nilai sistolik pre test 161,47 (12,094), rerata nilai sistolik post test 158,82 (13,203) dan rerata penurunan tekanan darah sistolik responden 4,4% (1,640). Hasil uji wilcoxon (Z = -3,286 dan p value = 0,001). Berdasarkan hasil analisa data diketahui terdapat perbedaan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi terapi musik klasik. Simpulannya adalah terapi musik klasik mempunyai pengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Diharapkan praktisi perawat dapat mengaplikasikan terapi alternatif dengan menyertakan seni dan musik sebagai modalitas penanganan hipertensi
PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL OLEH PERAWAT DI RUANG GENERAL INTENSIVE CARE UNIT RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG Romadoni, Siti; Ibrahim, Kusman; Kurniawan, Titis
Masker Medika Vol 1 No 1 (2013): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan spiritual merupakan salah satu kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh setiap manusia, salah satunya adalah pasien dalam kondisi kritis maupun terminal yang di rawat di ruang intensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali lebih dalam tentang pemenuhan kebutuhan spiritual oleh perawat di Ruang General Intensive Care Unit (GICU) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2012. Sebanyak sepuluh partisipan dilibatkan dalam penelitian deskriptif kualitatif eksploratif ini. Partisipan tersebut adalahperawat pelaksana yang bekerja di Ruang GICU RSHS Bandung, rentang usia antara 28- 47 tahun, dan bekerja selama 7-17 tahun. Pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam, dan analisis yang digunakan adalah content analysis. Hasil penelitian mendapatkan 18 tema yang dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu: 1) Makna spiritual yaitu: agama, keyakinan terhadap Tuhan, hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama Manusia. 2) Persepsi Kebutuhan Spiritual yaitu: Kebutuhan ibadah, semangat,nyaman, kasih sayang. 3) Bentuk-bentuk pemenuhan kebutuhan spiritual yaitu: membantu kegiatan ibadah pasien, melibatkan keluarga dan tokoh agama, memberikan semangat. 4) Hambatan-hambatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual yaitu: anggapan kurang penting bukan prioritas, kesibukan, perbedaan agama, agama hal privasi, dan kurang paham konsep spiritual. 5) Langkah-langkah untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan spiritual yaitu: ada petugas khusus (ustadz, pendeta, warois), dibuat Protap/SOP, penambahan fasilitas, dan peningkatan kualitas perawat melalui pelatihan dan pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa pemenuhan kebutuhan spiritual dalam penelitian ini berbentuk upaya-upaya dalam membantu kegiatan ibadah pasien, melibatkan keluarga dan tokoh agama, serta memberikan semangat. Dengan demikian penting bagi pihak rumah sakit mengadakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman atau pun kemampuan perawat dalam pemenuhan kebutuhan spiritual. Dan bagi pendidikan untuk menambahkan muatan aspek spiritual dalam materi-materi yang disampaikan dalam perkuliahan. Serta dapat dijadikan data dasar untuk penelitian selanjutnya terkait pemenuhan kebutuhan spiritual
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT X PALEMBANG Romadoni, Siti
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pasien kritis adalah pasien dengan perubahan fisiologi yang cepat memburuk yang mempunyai intensitas defek fisiologis satu organ ataupun mempengaruhi organ lainnya sehingga merupakan keadaan kritis yang dapat menyebabkan kematian. Pasien dengan kondisi seperti ini biasanya dirawat di unit perawatan kritis atau intensif. Pasien dirawat di ruang intensif menunjukkan sebanyak 12% responden menyatakan bahwa masalah yang paling dirasakan selama dirawat di ruang intensif adalah waktu yang terlalu pendek untuk beristirahat dan tidur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada Pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit X Palembang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan cross sectional, sampel dalam penelitian adalah Pasien di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit X Palembang berjumlah 30 orang, analisis data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebanyak 18 responden (60%) berada pada rentang usia 41-65 tahun, 16 responden (53%) berjenis kelamin perempuan, 17 responden (57%) memiliki tingkat pendidikan tinggi, 27 responden (90%) tidak mengalami kecemasan (normal), 11 responden (37%) dengan nyeri sedang, 17 responden (57%) memiliki dukungan keluarga baik, dan 15 responden (50%) memiliki kualitas tidur buruk. Simpulan: Dari analisis bivariat tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada Pasien di Ruang Rawat Intensive Care Unit Rumah Sakit X Palembang (karakteristik, tingkat kecemasan, tingkat nyeri, dan dukungan keluarga). Background: Critical patients are patients with the changes physiology a quick to deteriorate have intensity septal physiological one organ or affect other organs this is critical condition that may lead to death .Patients with such conditions are usually treated in intensive care unit . Patients are treated in the intensive show as many as 12 % respondents said that the most perceived as long treated in the intensive is the too short to rest and sleep. Aim: Research aims to understand the factors that affects the quality of sleep in patients in the Intensive Care Unit Hospital X Palembang. Methods: This research used a quantitative approach to the cross sectional, sample in research is the patient in the Intensive Care Unit Hospital X Palembang were 30 people, analysis the data used was analysis univariat of a frequency distribution and analysis bivariat use chi-square test. Result: The results of the study obtained about 18 respondents ( 60 % be range of age 41-65 years, 16 respondents ( 53 % ) women, 17 respondents ( 57 % ) to have a higher education , 27 respondents ( 90 % ) did not experience anxiety ( normal ) , 11 respondents (37 %) with pain and, 17 respondents (57 %) having a support good family, and 15 respondents (50 %) having the quality of sleep worse . Conclussion: From the analysis bivariat there was no correlation between affecting factors the quality of having in patients in Intensive Care Unit Hospital X Palembang (characteristics, the anxiety, the pain, and family support).
PENGARUH SELF TAPPING TERHADAP PENURUNAN DISMENOREA PRIMER PADA MAHASISWI PSIK STIKES MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yuniza, Yuniza; Wulandari, Fitri Wahyuni; Romadoni, Siti
Masker Medika Vol 7 No 2 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: disminorea merupakan kondisi medis berupa nyeri yang dirasakan saat menstruasi. Gejala disminorea berupa nyeri yang muncul secara terus menerus, kram yang menjalar kebagian belakang. Disminorea sering terjadi pada wanita dengan usia produktif, faktor yang dapat memicu disminorea yaitu usia menarche, lamanya menstruasi, riwayat keluarga. Disminorea merupakan masalah yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti terhambatnya aktivitas belajar pada mahasiswi. Penangan disminorea dapat ditangani secara non farmakologi diantaranya self tapping. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self tapping terhadap penurunan disminorea pada mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. Metode: jenis penelitian pre eksperimental one group pre-post test yang dilakukan pada bulan mei, dengan jumlah sample 18 responden yang memenuhi syarat inklusi, teknik pengambilan sample yaitu purposive sampling. Skala nyeri responden diukur sebelum melakukan self tapping dan diukur kembali sesudah melakukan self tapping selama 15 menit. Skala ukur nyeri menggunakan Numerical Rating Scale (NRS), analisa data menggunakan uji paired sample T-test. Hasil: uji statistik menunjukan nilai mean sebelum 5,17 dan nilai mean sesudah 3,56 pValue: 0,00 (p≤0,05). Kesimpulan: dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara self tapping terhadap penurunan disminorea pada mahasiswi PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. Sehingga self tapping dapat digunakan sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk menurunkan disminorea. Background: Dysminorrhea is a medical condition in the form of pain felt during menstruation. Symptoms of dysminorrhea in the form of pain that appears continuously, cramps that spread to the back. Dysminorrhea often occurs in women of childbearing age, factors that can trigger dysminorrhoea are age of menarche, duration of menstruation, family history. Dysminorrhea is a problem that can interfere with daily activities such as inhibition of learning activities in college students. Dysminorrhea handlers can be handled non-pharmacologically including self tapping. Objective: this study aims to determine the effect of self-tapping on decreasing dysminorea in the PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang students. Method: the type of pre experimental one group pre-post test research conducted in May, with a sample of 18 respondents who met the inclusion requirements, the sampling technique was purposive sampling. The respondent's pain scale was measured before self-tapping and measured again after self-tapping for 15 minutes. Pain measurement scale using Numerical Rating Scale (NRS), data analysis using paired sample T-test. Results: statistical tests showed the mean value before 5.17 and the mean value after 3.56 pValue: 0.00 (p≤0.05). Conclusion: from these results it can be concluded that there is an influence between self tapping on the decrease in dysminorea in the students of PSIK STIKes Muhammadiyah Palembang. So self-tapping can be used as an alternative to non-pharmacological therapy to reduce dysminorea.