Iis Diatin
Dept. Budidaya Perairan, FPIK, IPB

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Nursery of bonylip barb fish Osteochilus hasselti in an aquaponics system Yani Hadiroseyani; Iis Diatin; Miftah Fajri Faozar; Apriana Vinasyiam
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 22 No. 1 (2023): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.22.1.55-65

Abstract

Bonylip barb fish Osteochilus hasselti is traditionally cultivated as a by-product in a polyculture system due to the problem of seed availability. The increase in local market demand for O. hasselti has not been met due to the low productivity of the growers. In an effort to increase the availability of fish seeds, intensification at the nursery stage has the potential to be effective in overcoming the limitations of land and water for cultivation. The aquaponic system can maximize yields through vertical use of space and also overcome water limitations with a recirculation system. This study aimed to evaluate the effectiveness of the aquaponics system on the intensification of O. hasselti nursery. The treatment tested was the stocking density of O. hasselti at an initial length of 4.28 ± 0.52 cm and a weight of 0.73 ± 0.29 g as many as 100 ind./m2, 150 ind./m2, and 200 ind./m2 in an aquaponic system with bok choy plants (Brassica rapa subsp. chinensis). Bonylip barb fish nursery for 30 days using aquaponic system showed that the treatment resulted in maximum survival with absolute length growth, feed conversion ratio, coefficient of variation in length and weight which were not significantly different (P>0.05). At densities above 100 ind./m2, the absolute weight growth value and the specific growth rate were higher. Overall, it can be concluded that the aquaponics system can be used for O. hasselti nursery at high stocking densities with the best production performance at a stocking density of 200 ind./m2. Keywords: fish density, growth, intensification, pak choi ABSTRAK Ikan nilem Osteochilus hasselti dibudidayakan secara tradisional sebagai produk sampingan dalam sistem polikultur karena masalah ketersediaan benih. Peningkatan permintaan pasar lokal terhadap nilem belum dapat dipenuhi karena rendahnya produktivitas pembesaran. Dalam upaya meningkatkan ketersediaan benih ikan, intensifikasi pada tahap pendederan berpotensi efektif mengatasi keterbatasan lahan dan air untuk budidaya. Perkembangan teknologi budidaya dengan sistem akuaponik dapat memaksimalkan hasil melalui pemanfaatan ruang secara vertikal dan mengatasi keterbatasan air dengan sistem resirkulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas sistem akuaponik terhadap intensifikasi pendederan ikan nilem. Perlakuan yang diuji adalah padat tebar ikan nilem dengan panjang 4,28 ± 0,52 cm dan bobot 0,73 ± 0,29 g sebanyak 100 ekor/m2, 150 ekor/m2, dan 200 ekor/m2 pada sistem akuaponik dengan tanaman pak choi Brassica rapa subsp. chinensis. Pendederan nilem selama 30 hari dalam sistem akuaponik memperlihatkan bahwa perlakuan menghasilkan kelangsungan hidup serta panjang dan bobot yang tidak berbeda nyata (P>0,05). Pada kepadatan di atas 100 ekor/m2 diperoleh nilai pertumbuhan bobot mutlak dan laju pertumbuhan spesifik yang lebih tinggi. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa sistem akuaponik dapat digunakan untuk pendederan ikan nilem pada padat tebar yang tinggi dengan kinerja produksi terbaik pada padat tebar 200 ekor/m2. Kata kunci: padat tebar, pertumbuhan, intensifikasi, pak choi
Production and business performance of Anguilla bicolor fingerlings in a recirculation system with different stocking densities Tatag Budiardi; Iis Diatin; Kriswidya Arlita; Apriana Vinasyiam; Agus Oman Sudrajat; Mia Setiawati; Ridwan Affandi; Mohammad Mukhlis Kamal; Ronny Irawan Wahju; Mala Nurilmala
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 22 No. 2 (2023): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19027/jai.22.2.156-169

Abstract

Eel (Anguilla bicolor) in the grow-out culture requires good fingerling seeds. Increasing the eel productivity can be done by increasing the stocking density, that should be balanced with good environmental and feed management. This study aimed to analyze the production and business performance of fingerlings in a recirculation system to increase the eel survival and growth rate. The study used a completely randomized design with three different stocking densities, namely 4 g/L (A), 5 g/L (B), and 6 g/L (C). The average weight of each fingerling was 20 ± 4.09 g, that was kept in a 1.5-m3 pond with a recirculation system. Feeding was performed two times a day using commercial feed with probiotic supplementation. The results showed that different stocking densities significantly affected feed conversion ratio, total biomass weight, and coefficient of variance. However, different stocking densities had no significant effect on survival rate, absolute weight growth rate, specific weight growth rate, and condition factor. The C treatment obtained the highest profit with an R/C ratio of 1.20 ± 0.03. The best production and cultivation performance of eel fingerling in a recirculation system with different stocking densities is found in treatment C (6 g/L). Keywords: Anguilla bicolor, business performance, production performance, recirculation system, stocking density ABSTRAK Budidaya ikan sidat (Anguilla bicolor) pada segmen pembesaran memerlukan benih yang baik khususnya untuk benih fingerling. Upaya peningkatan produksi benih ikan sidat dapat dilakukan dengan peningkatan padat tebar yang diiringi dengan manajemen lingkungan dan pakan yang baik. Tujuan penelitian ini menganalisis kinerja produksi dan kinerja usaha pada pemeliharaan fingerling dalam sistem resirkulasi sehingga meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 3 perlakuan padat tebar dengan tiga ulangan, yaitu padat tebar 4 g/L (A), 5 g/L (B), dan 6 g/L (C). Fingerling ikan sidat yang digunakan berbobot awal 20 ± 4,09 g/ekor, yang dipelihara dalam bak 1,5 m3 dengan sistem resirkulasi. Pakan diberikan dua kali sehari berupa pakan buatan komersial yang diberi probiotik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar berpengaruh nyata terhadap parameter rasio konversi pakan, laju pertumbuhan mutlak biomassa, dan koefisien keragaman bobot tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat kelangsungan hidup, laju pertumbuhan mutlak bobot, laju pertumbuhan spesifik bobot, dan faktor kondisi. Hasil analisis kinerja usaha budidaya fingerling dengan padat tebar berbeda menunjukkan berbeda nyata dan sebanding dengan kinerja produksi. Perlakuan C memberikan keuntungan tertinggi dengan rasio R/C sebesar 1,20 ± 0,03. Kinerja produksi dan kinerja usaha budidaya fingerling ikan sidat (Anguilla bicolor) dalam sistem resirkulasi dengan padat tebar berbeda terbaik terdapat pada perlakuan C (6 g/L). Kata kunci: Anguilla bicolor, kinerja produksi, kinerja usaha, padat tebar, sistem resirkulasi