Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Penyebaran Gas Nitrogen Dioksida (NO2) di Jalan Raya Dramaga – Ciampea Kabupaten Bogor dengan Menggunakan Model Caline-4 Bagas Ajie Dewapandhu; Andik Pribadi
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 8 No. 1: April 2023
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.8.1.67-76

Abstract

Sektor transportasi merupakan salah satu sumber utama dari pencemaran udara yang menghasilkan gas nitrogen dioksida (NO2). Gas NO2 merupakan polutan yang cukup berbahaya dengan karakteristik berwarna cokelat kemerahan, berbau tajam, dan dapat menimbulkan iritasi mata dan sakit pada paru–paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi NO2 dari sumber transportasi di jalan raya Dramaga – Ciampea Kabupaten Bogor menggunakan pemodelan Caline-4 serta membandingkannya dengan pengukuran lapangan. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data primer berupa konsentrasi NO2 dan volume lalu lintas, serta data sekunder berupa data cuaca dan faktor emisi. Selanjutnya dilakukan pemodelan menggunakan Caline-4, dan terakhir pola sebaran divisualisasikan menggunakan ArcGIS. Berdasarkan simulasi pada periode 24 April – 2 Juni 2021 didapatkan konsentrasi NO2 tertinggi berada di segmen 6 yang berkisar antara 0–9,1 ppm dengan nilai rata-rata sebesar 1,48 ppm. Sedangkan konsentrasi terendah berada di segmen 3 yang berkisar antara 0–2,7 ppm dengan nilai rata-rata sebesar 0,43 ppm. Konsentrasi NO2 cenderung lebih tinggi pada pagi hari, menurun pada siang hari lalu naik lagi pada sore hari. Hal ini terutama dipengaruhi oleh perubahan volume lalu lintas pada waktu-waktu tersebut. Beberapa reseptor memperoleh konsentrasi 0,00 ppm karena berada di hulu angin dari jalan raya sebagai sumber polutannya. Hasil perbandingan model dengan pengukuran lapangan didapatkan R2 sebesar 0,5835 yang berarti model ini dapat memprediksi dispersi polutan dengan akurasi sedang. Model Caline-4 juga cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan pengukuran lapangan. Beberapa hal dapat menyebabkan hal ini diantaranya nilai faktor emisi, faktor cuaca, maupun metode perhitungan dalam model Caline-4 itu sendiri