Ridi Arif
Divisi Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, IPB University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kuantifikasi Kepucatan Konjungtiva menggunakan Sensor TCS 34725 pada Domba Model Anemia Haemonchosis Ridi Arif; Elok Budi Retnani; Fadjar Satrija; Raudhatul Fitri; Mochamad Alfinanda Santriagung; Dina Nurzuliana
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 11 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.11.1.1-8

Abstract

Infeksi Haemonchus contortus (haemonchosis) sering menimbulkan gejala anemia karena sifatnya yang menghisap darah. Penelitian ini bertujuan menilai tingkat kepucatan konjungtiva mata domba menggunakan scanner berbasis sensor TCS 34725. Alat scanner konjungtiva dibuat menggunakan Arduino Uno sebagai mikrokontroler dan dilengkapi dengan sensor kecerahan, sensor jarak, dan layar LCD 16 x 2. Domba percobaan dibuat mengalami anemia sebagai model dari kondisi haemonchosis anemia dan dibagi ke dalam kelompok D1 dan D2. Selanjutnya dilakukan pengambilan data warna konjungtiva menggunakan scanner dan sampel darahnya untuk diperiksa jumlah sel darah merah (RBC), nilai hematokrit (PCV), Hb, dan indeks eritrositnya. Pengambilan sampel dilakukan pada hari ke 0, 3, dan 6. Kondisi anemia buatan berhasil tercapai dengan dibuktikannya warna konjungtiva yang terlihat semakin pucat pada hari ke-3 dan 6. Hasil pengukuran scanner menunjukkan rata-rata brightness di dalam kandang selama pengambilan data sensor adalah 433.56±122.62 dengan nilai RGB yang bervariasi pada kelompok D1 dan D2. Seiring dengan kondisi warna yang semakin pucat terlihat nilai Red dan Green juga menurun sedangkan nilai Blue tidak. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan bahwa nilai RBC, Hb, PCV, dan indeks eritrosit pada D1 terlihat menurun pada hari ke 3 dan mulai recovery pada hari ke-6 meski warna konjungtiva masih terlihat pucat. Pada kelompok D2, hasil pemeriksaan darah menunjukkan nilai yang terus menurun sampai hari ke-6 seiring dengan konjungtiva yang bertambah pucat. Hubungan yang terlihat kuat adalah nilai Red hasil dari alat scanner dengan nilai Hb hasil pemeriksaan darah. Simpulan dari penelitian ini adalah sensor TCS 34725 dapat digunakan untuk mengkuantifikasi kepucatan konjungtiva dan mampu untuk menduga kondisi anemia pada domba karena memiliki korelasi dengan kadar Hb di dalam darah.
Kejadian Infeksi Multispesies Cacing Parasit pada Sapi Perah di PT Nusantara Agri Sejati Ridi Arif; Olivia Hafizah Fitri; Dina Nurzuliana; Mohammad Alfinanda Santriagung
Jurnal Veteriner dan Biomedis Vol. 1 No. 2 (2023): September
Publisher : Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jvetbiomed.1.2.103-107.

Abstract

Infeksi kecacingan merupakan kasus yang sering terjadi pada sapi perah yang dapat menimbulkan kerugian berupa penurunan produktivitas. Indikasi adanya infeksi kecacingan dilaporkan terjadi di PT. Nusantara Agri Sejati (NAS) yang memiliki populasi sapi perah yang cukup besar. Bukti laporan sebelumnya menunjukkan hasil pemeriksaan post-mortem dari sapi yang telah afkir yang positif ditemukan adanya cacing hati. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa kejadian infeksi cacing parasit terhadap sapi perah yang dipelihara di PT NAS. Pemeriksaan infeksi cacing parasit dilakukan dengan mengumpulkan sampel feses sebanyak 34 sampel dengan pengambilan secara acak pada kandang koloni sapi PT NAS. Sampel dikoleksi pada botol sampel dan dibawa menggunakan cooling box untuk diperiksa di Laboratorium Helminthologi Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB. Pemeriksaan meliputi uji flotasi, uji McMaster, dan filtrasi bertingkat. Hasil pemeriksaan menunjukkan infeksi yang ada di PT NAS bersifat multispesies dengan prevalensi tertinggi sampai terendah yaitu infeksi nematoda, cestoda, dan trematoda. Infeksi nematoda memili-ki prevalensi tertinggi karena infeksi dapat terjadi secara langsung. Infeksi cestoda dan trematoda membutuhkan inang antara yang menunjukkan bahwa siklus hidupnya dapat berlangsung di lingkungan PT NAS.