Sinta Ratna Dewi
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potensi Interaksi Polifarmasi Pasien Jantung Koroner (PJK) di Rumah Sakit I.A. Moeis Samarinda: Polypharmacy Potential Interactions in Coronary Heart (CHD) Patients at I.A. Moeis Hospital, Samarinda Melenia Saputri; Sinta Ratna Dewi
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 5 No. 2 (2023): J. Sains Kes.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/jsk.v5i2.1709

Abstract

The condition of the heart experiencing changes is called Coronary Heart Disease namely, changes in body cells that encourage organ work. According to the 2018 Basic Health Research, coronary heart disease in Indonesia is 1.5% or is estimated to be 883,447 people and for East Kalimantan it is 1.9% or as many as 13,977 people. The use of a lot of drugs, often occurs in coronary heart patients with additional comorbiditiens that require doctors to prescribe more than one drug to overcome the complaints suffered by the patient. The purpose of this study was to determine the interaction of the use of drug in patients with coronary heart disease and additional comorbidities. The concept was carried out using a random sampling data collection method in the form of taking outpatient prescription data at the cardiac polyclinic for 1 year, from January to December 2021. There were 242 patients, 59.1% male and 40.9% female. The highest comorbidities, of the 7 comorbidities with the most patients being hypertension, amounted to 122 and followed by diabetes mellitus 40 patients. The highest drug interactions were found in 108 clopidogrel and lansoprazole drugs, 31 spironolactone and furosemide drugs, and 26 simvastatin and amlodipine. With the incidence of drug interactions as many as 218 of 242 samples. Keywords: Heart, Polyclinic, Drug Interactions, Additional Disease, Polypharmacy Abstrak Kondisi jantung mengalami perubahan disebut Penyakit Jantung Koroner yaitu, terjadinya perubahan sel-sel tubuh yang mendorong kerja organ. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, penyakit jantung koroner di Indonesia sebesar 1,5% atau diperkirakan menjadi 883.447 orang dan untuk Kalimantan Timur sebesar 1,9% atau sebanyak 13.977 orang. Penggunaan obat yang banyak, sering terjadi pada pasien jantung koroner dengan tambahan penyakit penyerta yang mengharuskan dokter meresepkan obat lebih dari satu untuk mengatasi keluhan yang dialami pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui interaksi dari penggunaan obat pasien penyakit jantung koroner dan tambahan penyakit penyerta dengan adanya penelitian ini agar menjadi sumber informasi agar dapat meningkatkan profil pengobatan pada peresepan obat. Konsep dilakukan dengan metode pengumpulan data random sampling berupa pengambilan data resep pasien rawat jalan yang ada di poliklinik jantung selama 1 tahun yaitu pada bulan Januari – Desember 2021. Ditemukan 242 pasien, 59,1% laki-laki dan 40,9% perempuan. Penyakit penyerta tertinggi, dari 7 penyakit penyerta dengan pasien terbanyak adalah hipertensi berjumlah 122 dan disusul diabetes melitus 40 pasien. Interaksi obat terbanyak ditemukan pada obat clopidogrel dengan lansoprazole sebanyak 108, spironolakton dengan furosemide sebanyak 31, dan pada obat simvastatin dengan amlodipine sebanyak 26. Dengan kejadian interaksi obat sebanyak 218 dari 242 sampel. Kata Kunci: Jantung, Poliklinik, Interaksi Obat, Penyakit Penyerta, Polifarmasi