Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN: SEBUAH KAJIAN SOSIOLOGIS Mariyono, Apri Kuntariningsih, Joko
9-772301-994005
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi pertanian diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Berbagai teknologi pertanian telah diperkenalkan dan disebarluaskan kepada petani, tetapi sebagian besar petani pedesaan masih dianggap tertinggal dari masyarakat lain. Kajian ini bertujuan  mempelajari kegagalan penyebaran teknologi pertanian dalam mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan. Berdasar kajian ini nantinya diharapkan mampu merumuskan strategi dari asepk sosiologis terkait penyebaran teknologi pertanian. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa faktor sosial, ekonomi dan kelembagaan perlu mendapat perhatian lebih dari pembuat kebijakan baik di tingkat nasional dan lokal dalam rangka untuk meningkatkan dampak diseminasi teknologi pertanian dalam peningkatan kesejahteraan petani di daerah pedesaan.Kata kunci: Adopsi Teknologi Pertanian, Pendekatan Sosiologis, Pembagunan Pedesaan.ABSTRACTAgricultural technology is expected to help farmers to improve welfare. Various agricultural technologies have been introduced and disseminated to farmers, but to some extents, peasants are still considered lag behind other communities. This paper is conducted investigate the failure of agricultural technologies dissemination in alleviating poverty in rural areas. This strudy shows  social, economic and institutional factors that need more attention from policy makers both at national and local levels in orde to improve impact of agricultural technology dissemination in escalating farmers’ welfare in rural areas.Keywords: Agricultural Technology Adoption, Sociological Approach, Rural Development
ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN: SEBUAH KAJIAN SOSIOLOGIS Kuntariningsih, Apri; Mariyono, Joko
Agriekonomika Vol 3, No 2: Oktober 2014
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKTeknologi pertanian diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Berbagai teknologi pertanian telah diperkenalkan dan disebarluaskan kepada petani, tetapi sebagian besar petani pedesaan masih dianggap tertinggal dari masyarakat lain. Kajian ini bertujuan  mempelajari kegagalan penyebaran teknologi pertanian dalam mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan. Berdasar kajian ini nantinya diharapkan mampu merumuskan strategi dari asepk sosiologis terkait penyebaran teknologi pertanian. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa faktor sosial, ekonomi dan kelembagaan perlu mendapat perhatian lebih dari pembuat kebijakan baik di tingkat nasional dan lokal dalam rangka untuk meningkatkan dampak diseminasi teknologi pertanian dalam peningkatan kesejahteraan petani di daerah pedesaan.Kata kunci: Adopsi Teknologi Pertanian, Pendekatan Sosiologis, Pembagunan Pedesaan.ABSTRACTAgricultural technology is expected to help farmers to improve welfare. Various agricultural technologies have been introduced and disseminated to farmers, but to some extents, peasants are still considered lag behind other communities. This paper is conducted investigate the failure of agricultural technologies dissemination in alleviating poverty in rural areas. This strudy showssocial, economic and institutional factors that need more attention from policy makers both at national and local levels in orde to improve impact of agricultural technology dissemination in escalating farmers’ welfare in rural areas.Keywords: Agricultural Technology Adoption, Sociological Approach, Rural Development
Pathway analysis of vegetable farming commercialization Joko Mariyono; Apri Kuntariningsih; Hanik A. Dewi; Evi Latifah; Putu B. Daroini; Aria A. Negoro; Victor Afari-sefa; Greg Luther
Economic Journal of Emerging Markets Volume 9 Issue 2, 2017
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/ejem.vol9.iss2.art1

Abstract

High-valued vegetable farming can increase farmers’ income if the vegetables are cultivated in commercial manner. This paper analyzes factors that determine farmers’ intention to commercialize vegetable farming; and the effect of commercialization on farmers’ income. The study used structural equation model to estimate paths affecting farmers to engage commercial farming and its impact of commercial on households’ income. Household and farm characteristics, business environment, and market support were hypothesized to influence farmers to commercialize vegetable farming. Data for this study were compiled from a quantitative survey of 360 farm households located in four major vegetable producing regions of Eastern Indonesia. Results indicate that commercial vegetable farming provides economic advantage in terms of increased income. To encourage commercial vegetable farming, vegetable agribusiness terminal with all market infrastructures should be established in the potential vegetable producing regions of Indonesia.
ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN: SEBUAH KAJIAN SOSIOLOGIS Apri Kuntariningsih; Joko Mariyono
Agriekonomika Vol 3, No 2: Oktober 2014
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v3i2.453

Abstract

ABSTRAKTeknologi pertanian diharapkan dapat membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraan. Berbagai teknologi pertanian telah diperkenalkan dan disebarluaskan kepada petani, tetapi sebagian besar petani pedesaan masih dianggap tertinggal dari masyarakat lain. Kajian ini bertujuan  mempelajari kegagalan penyebaran teknologi pertanian dalam mengentaskan kemiskinan di daerah pedesaan. Berdasar kajian ini nantinya diharapkan mampu merumuskan strategi dari asepk sosiologis terkait penyebaran teknologi pertanian. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa faktor sosial, ekonomi dan kelembagaan perlu mendapat perhatian lebih dari pembuat kebijakan baik di tingkat nasional dan lokal dalam rangka untuk meningkatkan dampak diseminasi teknologi pertanian dalam peningkatan kesejahteraan petani di daerah pedesaan.ABSTRACTAgricultural technology is expected to help farmers to improve welfare. Various agricultural technologies have been introduced and disseminated to farmers, but to some extents, peasants are still considered lag behind other communities. This paper is conducted investigate the failure of agricultural technologies dissemination in alleviating poverty in rural areas. This strudy showssocial, economic and institutional factors that need more attention from policy makers both at national and local levels in orde to improve impact of agricultural technology dissemination in escalating farmers’ welfare in rural areas. 
DAMPAK PELATIHAN PETANI TERHADAP KINERJA USAHATANI KEDELAI DI JAWA TIMUR Apri Kuntariningsih; Joko Mariyono
Sosiohumaniora Vol 15, No 2 (2013): SOSIOHUMANIORA, JULI 2013
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.742 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v15i2.5739

Abstract

Penelitian ini menganalisis kinerja usahatani kedelai di Jawa Timur, dengan penekananpada dampak pelatihan petani. Dampak dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerjausahatani kedelai, yang diukur dengan peningkatan produksi dan keuntungan. Fungsi produksi dan fungsikeuntungan yang sederhana digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan dengan wawancarapribadi, yang dipandu dengan kuesioner semiterstruktur. Tiga kabupaten: Jember, Nganjuk dan NgawiJawa Timur terpilih sebagai lokasi penelitian. Lokasi ini adalah daerah produksi kedelai di Jawa Timur.Usahatani yang dijalankan selama 2010 terpilih sebagai objek kajian ini. Pendekatan regresi-bergandadigunakan untuk memperkirakan fungsi produksi dan keuntungan yang dibangun. Hasil menunjukkanbahwa pelatihan telah berdampak positif terhadap produksi dan keuntungan dari usaha tani kedelai,demikian juga tingkat pendidikan dan pengalaman. Petani yang menjalankan usahataniinya di lahansewa menunjukkan tingkat produksi dan keuntungan yang lebih rendah. Pada akhirnya, kenaikanpendapatan petani setelah mengikuti pelatihan diharapkan meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.
KETIMPANGAN JENDER DALAM AKSES PELAYANAN KESEHATAN RUMAH TANGGA PETANI PEDESAAN: KASUS DUA DESA DI KABUPATEN TEGAL, JAWA TENGAH JOKO MARIYONO; APRI KUNTARININGSIH; ENNY SUSWATI
SOCA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Vol. 8, No. 2 Juli 2008
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana Jalan PB.Sudirman Denpasar, Bali, Indonesia. Telp: (0361) 223544 Email: soca@unud.ac.id

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.962 KB)

Abstract

The role of woman in rural and agricultural development is very important because more thana half of work in agriculture and rural areas is carried out by woman labors. Consequently, thewomen ought to have equity in right with men to get health services. But, there is a stronghypothesis that women have less access to health services than men because of social andcultural factors in rural areas. This study aims to examine the gender disparity anddiscrimination of health. The disparity is measured using concentration curve andconcentration index, whereas the discrimination is approached using microeconomic theory ofconsumption. The results of indicate that there is a small difference in health disparitybetween women and men; even women get more portion than men. This is because womenhave specific characteristics in terms of health problem, in which men do not have.
MODELDAN KAJIAN SOSIOLOGISPROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN BENIH PT EAST WEST SEED INDONESIA Apri Kuntariningsih
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 11, No 1 (2014): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.044 KB) | DOI: 10.20961/sepa.v11i1.42246

Abstract

Tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) telah disepakati oleh perusahaan-perusahaan swasta yang mengeksplorasi sumber daya alam untuk bisnis yang menguntungkan. Perusahaan diwajibkan untuk membayar kembali sebagian kecil dari laba bersih kepada masyarakat dalam hal pengelolaan lingkungan yang lebih baik.  Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi tanggung jawab sosial perusahaan dari perusahaan benih besar, yang disebut PT East West Seed Indonesia. Makalah ini menggunakan metode kualitatif, analisis deskriptif dan sosiologis. Temuan penelitian ini meliputi profil perusahaan, kegiatan CSR, penerima manfaat dari CSR, aspek sosiologi dari CSR dan dampak CSR. Singkatnya, perusahaan telah melakukan CSR secara komprehensif dan memberikan manfaat bagi masyarakat, dalam hal aspek pendidikan, spiritual, sosial dan lingkungan. Penerima manfaat termasuk pekerja internal mitra petani, petani pengguna benih, konsumen dan anggota masyarakat lain di sekitar lokasi perusahaan. Corporate social responsibility (CSR) has been agreed by private companies that explore natural resources for profitable business. The companies are obligated to pay back a fraction of net profit to communities in terms of in kind payments. This paper attempt to explore corporate social responsibility of a big seed company, called PT East West Seed Indonesia. The paper uses a qualitative method and employs descriptive and sociological analysis. The findings of this study include company profile, activities of CSR and the beneficiaries of CSR, sosicological aspects of CSR and impact of CSR. To sum up, the company has conducted CSR comprehensively and provided benefits to community, in terms of educational, spiritual, social and environmental aspects. The beneficiaries include internal worker, farmers’ partners, farmer users, consumers and other community members around the sites of company. 
SOCIO-ECONOMIC FACTORS AFFECTING ADOPTION OF HYBRID SEEDS AND SILVERY PLASTIC MULCH FOR CHILI FARMING IN CENTRAL JAVA APRI KUNTARININGSIH; JOKO MARIYONO
SEPA: Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 9, No 2 (2013): FEBRUARY
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sepa.v9i2.48835

Abstract

Transfer teknologi pertanian tidak akan berdampak jika petani tidak mengadopsi teknologi tersebut. Dengan demikian, adopsi teknologi yang ditransfer merupakan salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan pertanian dan pedesaan. Makalah ini menganalisis faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi adopsi teknologi modern untuk usahatani cabai oleh petani di Jawa Tengah. Cabai merupakan sayuran bernilai tinggi yang relatif lebih menguntungkan dibanding sayuran lainnya dan menyediakan tingkat pendapatan dan lapangan kerja yang lebihtinggi dibanding padi. Namun budidaya cabai memerlukan modal lebih tinggi.
Analisis Dampak Program Kebun Sekolah untuk Mengatasi Kekurangan Gizi Anak: Analisis Dampak Program Kebun Sekolah untuk Mengatasi Kekurangan Gizi Anak Apri Kuntariningsih
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 4 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : STIKes Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.077 KB) | DOI: 10.25311/keskom.Vol4.Iss1.223

Abstract

The sustainable development goals (SDGs), one of thems ends hunger, achieves food security and improves nutrition, and encourages sustainable agriculture. Lack of fruit and vegetable consumption causes malnutrition. The purpose of this study is to distinguish the root cause of malnutrition and to analyze alternative policy to overcome nutrition improvement for children. This method of this study uses a qualitative approach, where the research was in schoolings in Blitar and Kediri. The subjects of this research are 30 people including: 10 students, 5 teachers, 5 food vendors at school and 10 parents of students. Research findings: lack of nutrition in children, especially children during the growth phase can not be separated from the habits of the children in consuming food. Parents' knowledge of nutrition is lacking, especially attention to what is consumed in the school. School garden is one of the program that can provide fundamental knowledge about nutrition to children. Government policies must be supplementary improved and enhanced by encouraging people to consume fruits and vegetables sufficiently.
Sustainable Food Reserve Program as Policy Intervention for Food and Nutrition Security in East Java, Indonesia: Roles of Officials and Local Actors Apri Kuntariningsih; Siswanto Imam Santoso; Joko Mariyono
Agriekonomika Vol 12, No 1: April 2023
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v12i1.17031

Abstract

This paper analyses the implementation of a sustainable food reserve program that empowers the community by mitigating the adverse impacts of malnutrition in Indonesia. This paper adopted an actor- and institution-centered communication approach to analyze the stakeholders, directly and indirectly, engaged in implementing the program. East Java province was selected as the sample of the study. Results of the analysis show that the communications of actors and institutions played dominant roles in the program implementation. In the early implementation stage, the dominant roles of actor and institution communication were strongly required in a new program intervention to guarantee smooth implementation. Government officials played a significant communication role at the provincial level. At the grassroots level, the main actors were women leaders of household prosperity education and farmer leaders. Agricultural extension officials dominantly communicated between provincial and grassroots levels. Institutions must start reducing dominant roles and appointing local cadres to replace and reduce dependency on the institutions.