Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PUSKESMAS KOTA BESI Vieneser Victory Marbun; Apria Brita Pandohop Gawei; Veronika Happy Puspasari
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v6i2.8264

Abstract

Perkembangan dunia konstruksi di Indonesia bertumbuh pesat dari waktu ke waktu, seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Dalam pengerjaan konstruksi dibutuhkan perencanaan dan penjadwalan yang terperinci tentang aktivitas kegiatan, waktu dan biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Merancang penjadwalan proyek dibuat agar dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi lebih efektif dan efisien sehinga tidak terjadinya masalah dalam penundaan pekerjaan karena dirancang dengan baik. Alat yang dapat digunakan dalam Merancang penjadwalan proyek adalah dengan membuat network planning dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method). penelitian dilaksanakan pada proyek pembangunan Puskesmas kota besi kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Permasalahan pada proyek tersebut dipilih karena tidak optimalnya pekerjaan pada pembangunan Puskesmas kota besi kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah dikarenakan tidak adanya jaringan kerja (network planning) atau time schedule yang dimiliki oleh pihak pelaksana, Proyek ini dibangun dengan anggaran Rp 2.400..520.000,00 (Dua Milyar Empat Ratus Juta Lima Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Penelitian ini bertujuan Untuk mendapatkan durasi pada proyek dengan menggunakan metode PDM (Precedence Diagram Method) dan untuk mendapatkan jalur kritis dari metode PDM (Precedence Diagram Method) pada proyek Puskesmas Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi kegiatan yaitu 126 hari Kerja atau 179 Hari Kalender dan setiap pekerjaaan tersebut yang berada pada lintasan kritis sebanyak 32 pekerjaan.