Rusliadi Rusliadi
Sekolah Tinggi Teologi Studi Alkitab untuk Pengembangan Pedesaan Indonesia, Ciranjang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Eksegesis 2 Korintus 11:4 Mengenai “Yesus yang Lain” dan Implikasinya terhadap Pembinaan Iman Jemaat Robi Prianto; Rusliadi Rusliadi; Yohanes Hasiholan Tampubolon
Immanuel: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46305/im.v4i1.158

Abstract

Another Jesus was a false doctrine taught by the false apostles to the Corinthians to lead astray the Lord’s congregation in Corinth. The teachings of the false apostles concerning another Jesus are those that are easy to understand and reasonable. When they believe in “another Jesus," they will be blessed and experience no shortage and no suffering. That is why the apostle emphasized to the Corinthians the when he became a believer in Christ of weakness, the suffering of even death and humiliation was yet to be experienced.  The method used is qualitative research with an exegetical approach through grammatical-historical analysis. The study found that salvation was god’s initiative to rescue mankind trough his sacrifice on the cross. Only Jesus Christ who died on the cross and rose from the dead became the savior of man, not “the other Jesus.” That is why it is important to know Jesus Christ properly and prayerfully. Became through Jesus Christ mankind has gained the gift of salvation and not “another Jesus” as taught by the false apostle. AbstrakYesus yang lain adalah doktrin palsu yang diajarkan oleh para rasul palsu kepada jemaat Korintus untuk menyesatkan jemaat Tuhan di Korintus. Ajaran para rasul palsu tentang Yesus yang lain adalah ajaran yang mudah dimengerti dan masuk akal. Ketika mereka percaya pada “Yesus yang lain”, maka mereka akan diberkati dan tidak mengalami kekurangan dan segala macam penderitaan. Itulah sebabnya, rasul Paulus menekankan kepada orang-orang Korintus bahwa ketika dia menjadi percaya kepada Kristus yang lemah, penderitaan bahkan kematian dan penghinaan belum dialami. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan eksegese melalui analisis gramatikal-historis. Penelitian ini menemukan bahwa keselamatan itu adalah inisiatif Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanannya di kayu salib. Hanya Yesus Kristus yang mati di kayu salib dan bangkit dari kematian menjadi penyelamat manusia, bukan “Yesus yang lain.” Itulah mengapa penting untuk mengenal Yesus Kristus dengan benar dan dengan doa. Menjadi melalui Yesus Kristus umat manusia telah memperoleh karunia keselamatan dan bukan “Yesus yang lain” seperti yang diajarkan oleh rasul palsu.