Ada fenomena menarik mengenai kinerja saham perusahaan pada situasi bisnis yang tidak stabil saat pandemi Kovid 19. Secara umum kinerja saham perusahaan-perusahaan di kawasan ASEAN mengalami penurunan, sebagian besar perusahaan mengalami kesulitan untuk bisa dengan cepat memulihkan performa nya. Sementara ada sebagian perusahaan di kawasan ASEAN berhasil dengan cepat memperbaiki kinerja saham nya, dan pulih kembali saat memasuki masa new era. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menemukan bukti empiris bahwa: persistensi laba perusahaan, kebijakan dividen perusahaan dan prediktabilitas arus kas memiliki peran dalam meningkatkan kinerja saham perusahaan-perusahaan kelas asset ASEAN pada masa pandemi Kovid 19 dan masa new era. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori ASEAN Asset Class (aset berkelas) yang merupakan perusahaan dengan tata kelola perusahaan terbaik di ASEAN. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode analisis yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : pada perusahaan kelas asset ASEAN persistensi laba memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan.Hal ini bisa disebabkan tingkat persistensi laba yang sangat rendah, sehingga sinya tersebut cenderung diabaikan oleh pemegang saham juga para investor. Pada perusahaan kelas asset ASEAN kebijakan dividen memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan.Hal ini bisa disebabkan meski semua peusahaan sampel tetap membayarkan dividen tunai kepada pemegang sahamnya, namun sebagian besar menurunkan besarnya dividen yang dibarkan selama pandemi.