An'nisafitri Lutviana
Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman, Sanglah, Denpasar, Bali, 80234

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tindakan Pembedahan dan Kemoterapi Transmissible Venereal Tumor pada Anjing Lokal Betina dengan Riwayat Anemia Makrositik-Hipokromik An'nisafitri Lutviana; I Gusti Ngurah Sudisma; i Nengah Wandia
Buletin Veteriner Udayana Vol. 15 No. 4 August 2023
Publisher : The Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/bulvet.2023.v15.i04.p10

Abstract

Canine transmissible venereal tumor (CTVT) merupakan tumor ganas pada organ genital anjing yang bersifat menular melalui implantasi sel tumor yang terdapat dalam membran mukosa pada saat kawin, menjilati, menggigit, berkelahi, atau berbagai bentuk kontak langsung. Hewan kasus merupakan seekor anjing lokal berjenis kelamin betina yang berumur 1,5 tahun dengan bobot badan 10,45 kg dengan keluhan terdapat benjolan pada daerah vagina sekitar 2 bulan terakhir dan keluar tetesan darah dari vaginanya. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang meliputi pemeriksaan hematologi, ditemukan bahwa anjing kasus mengalami anemia makrositik hipokromik, pada pemeriksaan sitologi ditemukan adanya intranuclear dan intrasitoplasma vakuola CTVT, serta pemeriksaan histopatologi ditemukan adanya limfoblas dan limfosit yang bersifat homogen, sel mitosis, dan stroma jaringan ikat, sehingga anjing kasus didiagnosa menderita Canine Transmissible Venereal Tumor. Penanganan CTVT dilakukan melalui tindakan pembedahan dan kemoterapi. Preoperasi diberikan premedikasi atropine sulfat dengan dosis 0,02 mg/kg BB secara subkutan, dan dianestesi menggunakan kombinasi ketamin-xylazine dengan dosis masing-masing 2 mg/kg BB dan 12 mg/kg BB secara intravena. Tindakan pembedahan dilakukan dengan eksisi massa tumor pada daerah vagina. Pascaoperasi diberikan cefotaxime dengan dosis 25 mg/kg BB secara intravena dua kali dalam sehari dan analgesik tolfenamic acid dengan dosis 4 mg/kg BB secara intramuscular satu kali dalam sehari. Dilanjutkan pada hari kedua dengan pemberian obat secara oral yaitu antibiotik cefixime dengan dosis 5 mg/kg BB diberikan dua kali dalam sehari selama lima hari, meloxicam dengan dosis 0,1 mg/kg BB diberikan satu kali dalam sehari selama lima hari. Sangobion kapsul diberikan satu kali dalam sehari selama lima hari. Anjing diberikan obat kemoterapi vincristin sulfat dengan dosis 0,025 mg/kg BB secara intravena pada hari ke-4 dan ke-11 pascaoperasi. Pada hari keempat pascaoperasi, vulva tidak mengalami kebengkakan, anjing aktif bermain, urinasi normal, makan dan minum baik, tidak terjadi keluhan apapun, sehingga anjing kasus dinyatakan mengalami perkembangan yang baik pascaoperasi.