Hipertensi pada kehamilan akan memengaruhi keadaan ibu dan janin seperti solusioplasenta, kegagalan organ, koagulasi intravena, preeklampsia, preeklampsia hinggamenjadi eklampsia, risiko perkembangan intrauterin, kelahiran prematur dan kematianintrauterin. Pengobatan hipertensi gestasional dapat secara farmakologis dan nonfarmakologis.Terapi non farmakologi untuk mengatasi hipertensi pada kehamilan dapatmenggunakan temulawak dan jahe. Penelitian ini dilakukan di BPM āJā Kota Bengkulu,populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di BPM āJā sebanyak 154 orangibu hamil dan sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil dengan hipertensi gestasionalsebanyak 34 orang. Dosis temulawak dan jahe kering adalah 25 gram dididihkan dalam200 ml air hingga diperoleh air rebusan 100 ml, lama perebusan 2-5 menit, temulawakdan jahe diberikan satu kali sehari selama satu minggu. Pada awal penelitian ditentukantekanan darah ibu hamil dengan hipertensi gestasional. Setelah diberikan temulawak danjahe, responden kembali dilakukan pemantauan tekanan darah. Teknik analisa data yangdigunakan yaitu dengan menggunakan uji statistik yaitu uji t-test yaitu uji dua sampelberpasangan (paired sampel t-test). Adanya hubungan signifikan antara nilai tekanandarah sistole dan diastole sebelum dan sesudah pemberian temulawak dan jahe (p-value< 0,05), perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi adalah5,82 mmHg dengan nilai p-value pada tekanan darah sistol sebesar 0,000 (p-value < 0,05)dan perbedaan rata-rata tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah intervensi adalah3,18 mmHg dengan nilai p-value pada tekanan darah diastol sebesar 0,026 (p-value <0,05). Kandungan temulawak dan jahe dapat digunakan dalam menurunkan tekanandarah pada ibu hamil dengan hipertensi gestasional.