Riki Mufti Ali
Madrasah Aliyah Zainul Hasan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Problematika Pembelajaran Daring Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Kelas X di MA Zainul Hasan Pare Riki Mufti Ali; Iwan Marwan; Nurul Dwi Lestari
Journal of Education and Learning Sciences Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : CV. Gerasi Insan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56404/jels.v3i1.36

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Apa saja problematika yang muncul dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Akidah Akhlak. (2) Bagaimana solusi untuk menanggulangi problematika yang muncul dalam pembelajaran daring pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu fenomena. Metode penelitan ini menggunakan teknik analisis mendalam (in-depth analysis), yaitu mengkaji masalah secara satu per satu karena metodologi kualitatif yakni bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Problematika materi pembelajaran: a) Peserta didik merasa kesulitan memahami materi karena guru hanya mengirimkan buku paket digital disertai tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. (2) Problematika metode pembelajaan: a) Guru merasa kesusahan menentukan metode yang tepat digunakan. (3) Problematika media pembelajaran: a) Peserta didik merasa belum lihai menggunakan aplikasi belajar online. Solusi untuk menanggulangi problematika yang muncul sebagai berikut: (1) Solusi problematika materi: a) Memberikan materi penunjang. (2) Solusi problematika metode: a) Menggunakan metode yang simpel tidak membebankan guru sendiri maupun peserta didik. (3) Solusi problematika media: a) menggunakan media tidak terlalu ribet dan tidak terlalu menggunakan banyak kuota internet.