Rifka Zalila
3Akademi Keperawatan Pembina Palembang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Gastritis Dengan Masalah Nyeri Akut Di Rumah Sakit Bhayangkara M. Hasan Palembang Tahun 2022 Rifka Zalila; Rika Saputri; Sania Lia Putri Fitriani
Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2023): Mei : Jurnal Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/klinik.v2i2.1253

Abstract

Latar Belakang: Kasus kejadian gastritis yang terjadi di Kota Palembang pada tahun 2016 sebanyak 12.019 kasus. Angka tersebut mengalami penurunan di tahun 2017 sebanyak 10.823 kasus. Pada tahun 2018, kejadian gastritis mengalami peningkatan sebanyak 11.891 kasus. Gastritis adalah penyakit yang disebabkan oleh meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi atau peradangan yang mengenai mukosa lambung. Salah satu terapi non-farmakologi yang dapat diberikan pada penderita yang mengalami nyeri pada gastritis adalah terapi relaksasi nafas dalam. Tujuan: Memperoleh pengalaman dan pengetahuan secara nyata serta dapat mendokumentasikan dalam Penerapan Teknik Relaksasi Nafas Dalam pada pasien Gastritis dengan Masalah Nyeri Akut pada pasien Gastritis. Metode: Jenis Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode deskritif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan pada dua pasien dengan Gastritis. Asuhan Keperawatan dilakukan pada dua pasien yang dilakukan pada tanggal 13-16 Juni 2022. Hasil: Dari hasil Asuhan Keperawatan pada Ny “S” dan Ny “M” dengan Diagnosa Keperawatan pertama yaitu Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera biologis (inflamasi pada mukosa lambung), hasil evaluasi pada pasien pertama Ny “S” didapatkan pasien tidak merasa nyeri lagi, sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam skala nyeri 5 (Sedang), masalah nyeri teratasi dan intervensi dihentikan. Untuk evaluasi yang didapatkan pada pasien kedua Ny “M” didapatkan skala nyeri 2 (Sedang), sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam skala nyeri 7 (Berat), masalah nyeri teratasi sebagian dan intervensi dihentikan. Kesimpulan: Catatan perkembangan kepada kedua pasien penerapan teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan skala nyeri. Hasil evaluasi keperawatan pada Ny “S” masalah teratasi sedangkan Ny “M” masalah teratasi sebagian. Saran: Diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan menambah ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan penerapan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien gastritis.