Rachel Pricila Ariespa
Universitas PGRI Sumatera Barat

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Klasifikasi Emosi Tokoh Utama dalam Novel Lintang Gumebyar Karya Indarpati Rachel Pricila Ariespa; Emil Septia; Armet
ALINEA : Jurnal Bahasa, Sastra dan Pengajarannya Vol. 3 No. 1 (2023): ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajaran
Publisher : Bale Literasi: Lembaga Riset, Pelatihan & Edukasi, Sosial, Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58218/alinea.v3i1.446

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertama, klasifikasi emosi tokoh utama yang terdapat dalam novel Lintang Gumebyar karya Indarpati. Kedua, menceritakan pahitnya kehidupan seorang gadis yang memiliki mimpi yang tinggi. Namun, persekongkolan antara ibunya dan seorang pria membuat mimpinya sirna. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak terhadap suatu rangsangan dari luar dan dalam diri manusia yang memiliki unsur kegembiraan, kemarahan, ketakutan, dan kesedihan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi peneliti merajuk kepada teknik keabsahan data primer dengan jalan mengumpulkan data lain yang bersesuaian berdasarkan penelitian lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan aspek emosi tokoh utama dalam novel Lintang Gumebyar karya Indarpati adalah rasa bersalah, rasa bersalah yang dipendam, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Aspek emosi yang paling dominan adalah kesedihan dan kebencian. Aspek kesedihan merupakan emosi yang paling menonjol dalam novel ini, terlihat saat tokoh Lintang memberi tahu kepada Ibunya bahwa ia hamil. Lirih, nyaris menangis, menunduk tak berani menatap mata ibunya. Aspek kebencian juga terlihat saat tokoh Lintang muak dan risih dengan segala perhatian Kukuh. Lintang merasa risih karena mengetahui Kukuh yang sudah beristri. Meski pun Lintang belum pernah berpacaran, bukan berarti Lintang tidak tahu sikap seorang lelaki yang sedang jatuh hati.