Farrah Eva Nabila
University of Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DIALEKTIKA SPASIAL DAN PRODUKSI BEAUTIFIKASI RUANG KOTA TERHADAP PELAKU AKTIVITAS EKONOMI INFORMAL Farrah Eva Nabila
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v12i2.71253

Abstract

The narrative of verticality or formalization that is applied exclusively causes shifts that are not optimal socially, culturally, economically, and politically towards the perpetrators of informal economic activities in the battlefield. This study aims to describe the spatial dialectic and the production of urban space beautification towards informal economic activity actors resulting from verticality or formalization of the fostered trader groups who are marginalized in the perspective of Henry Lafebvre including the dimensions of spatial practice, representation of space, and representation of space. This study uses a qualitative method with a library research model, through the collection of primary data sources and secondary data. Data collection techniques are carried out using the documentation method, namely studying and searching for relevant data. The data analysis technique used is data reduction, data presentation and conclusion. The research results show that space facilitated by the State refers to the spatial concept that the representation of space is a spatial concept that practices the rationality of the State. The line of space used is not in accordance with the characteristics of the figures of fostered traders. Through the images and symbols that exist in the space created by the State, the group of fostered traders is controlled and controlled through alternative policies or formalization. The recommendations that can be generated are formalization that can be evaluated accurately against the formalization of reality and its impact in an effort to recognize and respond to the verticality transition conditions of the assisted trader group. With the confirmation of their vulnerability, creating formalization as a pursuit of modern and inclusive urban space development.Keywords: Space, Formalization, Modernity, Street Vendors, Urban Abstrak Narasi vertikalitas atau formalisasi yang diterapkan secara ekslusif menyebabkan pergeseran yang tidak optimal secara sosial ekonomi, budaya, serta politik terhadap pelaku aktivitas ekonomi informal di ruang perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dialektika spasial dan produksi beautifikasi ruang kota terhadap pelaku aktivitas ekonomi informal yang dihasilkan melalui vertikalitas atau formalisasi terhadap kelompok pedagang binaan yang terpinggirkan dalam perspektif Henry Lafebvre meliputi dimensi praktik spasial, representasi dari ruang, serta ruang representasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model library research, melalui pengumpulan sumber data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan metode dokumentasi, yaitu mempelajari dan mencari data-data yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ruang yang difasilitasi Negara mengacu pada konsep conceived space bahwa representasi ruang merupakan konsep ruang yang mempraktikan rasionalitas Negara dampaknya ruang yang digunakan tidak sesuai dengan karakteristik dari kelompok pedagang binaan. Melalui citra-citra dan simbol-simbol yang ada di dalam ruang yang diciptakan Negara itu, kelompok pedagang binaan dikontrol dan dikendalikan melalui alternatif kebijakan atau formalisasi. Rekomendasi yang dapat dihasilkan adalah formalisasi dapat dievaluasi secara akurat terhadap realitas formalisasi beserta dampak dalam upaya mengakui dan merespon kondisi transisi vertikalitas kelompok pedagang binaan. Dengan adanya konfirmasi atas kondisi kerentanan mereka, menciptakan formalisasi sebagai pengejaran pembangunan ruang kota modern serta inklusif.Kata Kunci: Ruang, Formalisasi, Modernitas, Pedagang Kaki Lima, Perkotaan