Pertumbuhan dan perkembangan Bayi di Indosesia berdasarkan data World Health Organization(WHO) Tahun 2019 terdapat 13%- 18% anak balita di Indonesia mengalami kelainan pertumbuhan dan perkembangan Deteksi dini penyimpangan tumbuh kembang perlu dilakukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang bayi tersebut. Berat badan bayi merupakan salah satu pertumbuhan bayi yang harus dipantau dan distimulasi agar sesuai dengan umur bayi tersebut. bentuk stimulasi yang dapat dilakukan seperti Baby Spa. Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh Baby SPA (Intervensi) dan Baby Massage (Kontrol) Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Usia 3-6 Bulan. Desain penelitian ini menggunakan desain Quasie Experimen design dengan rancangan two grup pretest-posttest desain with control grub. Pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 42 bayi, 21 bayi kelompok intervensi dan 21 bayi kelompok kontrol. Data dianalisa menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Paired sample T-test dan uji T-test Independent. Hasil penelitian ini diketahui bahwa rata rata berat badan bayi usia 3-6 bulan pada kelompok intervensi didapatkan selisih peningkatan sebesar 540,48 gram dan kelompok kontrol rata-rata peningkatan sebesar 206,48 gram. Hasil uji Paired Sample T-test p-value 0,000 < 0,05 artinya ada pengaruh pemberian Baby spa maupun Baby Massage terhadap berat badan bayi usia 3-6 Bulan hasil uji independent T-test p-value 0,022 < 0,05 artinya ada perbedaan signifikan antara Baby Spa dengan Baby Massage terhadap Berat Badan Bayi Usia 3-6 Bulan, dimana pemberian Baby Spa lebih baik dibandingkan dengan Baby Massage. Saran diharapkan bidan dapat menjadikan Baby Spa sebagai strategi promosi kesehatan yang tepat untuk meningkatkan berat badan bayi.