Ahmad Badarudin
Program Studi PAI, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Usaha Guru Tahsin Untuk Meningkatkan Bacaan Al-Qur’an Orang Dewasa Di Majelis Tahsin Abdurrahman Bin Auf Perawang Ahmad Badarudin; Risnawati Risnawati; Miftahir Rizqa
Ibtida'iy : Jurnal Prodi PGMI Vol 8, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/ibtidaiy.v8i1.14899

Abstract

Abstrak: Guru tahsin ialah seseorang yang memberilmu dan mempunyai kapasitas serta kredibilitas dalam menyampaikan hukum-hukum tajwid tentang bacaan Al-Qur’an seperti orang dewasa membaca Al-Qur’an dengan makhrojul huruf dan sesuai tajwid. Penelitian ini dilaksanakan pada majelis tahsin Abdurrahman bin auf Perawang, Kabupaten Siak yang merupakan cabang dari majelis tahsin Abdurrahman bin auf Pekanbaru. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Dari hasil penelitian ini didapatkan : 1. Usaha guru tahsin diantaranya dikelompokkan sesuai dengan kemampuannya, memberikan motivasi tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, memiliki panduan dalam mengajar, memberikan ilmu tajwid secara bertahap, menggunakan media pembelajaran, memberikan apresiasi setiap perkembangan peserta, guru seharusnya berilmu dan memiliki pemahaman ilmu tajwid yang mendalam, sabar dalam mengajar dan melakukan evaluasi pembelajaran.  2. Faktor pendukung diantaranya keinginan dalam diri peserta supaya lebih baik dalam membaca Al-Qur’an, adanya kelompok belajar, adanya waktu luang, adanya guru yang berilmu, sarana prasarana yang mendukung dan tidak dipungut biaya. 3. Faktor penghambat diantaranya rasa malas peserta, pekerjaan, jarak ketempat belajar, kekurangan pada fisik peserta, rasa puas terhadap ilmu yang dimiliki. 4. Solusi yang dilakukan diantaranya motivasi kepada peserta pentingnya ilmu tajwid dan jangan cepat puas terhadap ilmu, memilih waktu yang lapang bagi seorang pekerja, meminta peserta untuk saling tolong menolong dalam kebersamaan belajar.   Abstract:  A tahsin teacher is someone who gives knowledge and has the capacity and credibility in conveying tajwid laws regarding recitation of the Qur’an like adults reading the Qur’an with letters and according to recitation. This research was conducted at the Abdurrahman Bin Auf Perawang tahsin assembly, siak regency which is a branch of the Abdurrahaman Bin Auf tahsin assembly in Pekanbaru. The method used in this research is descriptive qualitative. From the result of this study, it was found: 1. The efforts of tahsin teachers are grouped according to their abilities, provide motivation about the virtues of reading the Qur’an, have guidelines in teaching, provide tajwid knowledge in stages, use learning media, give appreciation for each participant’s development, teacher should be knowledgeable and have a deep understanding of tajwid, be patient in teaching and evaluating learning. 2. Supporting factors include the desire in the participants to be better at reading the Qur’an, the existence of study groups, the availability of free time, the presence of knowledgeable teachers, supporting infrastructure and free of changer. 3. Inhibiting factors include participants laziness, work, distance to the place of study, participants physical deficiencies, satisfaction with the knowledge they have. 4. The solutions include motivating participants about the importance of tajwid and not being easily satisfied with knowledge, choosing free time for a worker, asking participants to help each other in learning together.