Novita Restiati Ina Wea
Universitas Udayana

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SUKUURU KAASUTO YANG TERCERMIN DALAM MANGA PIKA ICHI KARYA MAKI YOUKO DAN MOCHIDA AKI Novita Restiati Ina Wea
Humanis Volume 15. No.3. Juni 2016
Publisher : Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.12 KB)

Abstract

The purpose of this research is to determine the structure, causes, and effects of the sukuuru kaasuto in manga Pika Ichi created by Maki Youko and Mochida Aki. The analysis showed that the structure of sukuuru kaasuto is divided into three levels, namely: team 1 or cool people; team 2 or ordinary people; and team 3 or disgusting people. The cause of the sukuuru kaasuto are: 1) the existence of strong orientation group in students; 2) students belief vertical relationships structure in the group; 3) teacher difference action to students; and 4) parents difference action to children. The effect of the sukuuru kaasuto are: 1) pressure felt by students; and 2) rebellion caused by members of team 3 to change their style.
Respon Masyarakat Terhadap Pengembangan Pariwisata Ziarah Ritual Semana Santa oleh Pemerintah di Larantuka Novita Restiati Ina Wea; Heddy Shri Ahimsa-Putra; Dyah Widiyastuti
Jurnal Multidisiplin West Science Vol 2 No 04 (2023): Jurnal Multidisiplin West Science
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/jmws.v2i04.292

Abstract

Pariwisata ziarah terus berkembang dan menjadi segmen penting bagi pariwisata internasional karena adanya kecenderungan global untuk melakukan aktivitas liburan lebih dari sekedar rekreasi, yaitu dengan melakukan peremajaan fisik, mental dan spiritual. Dengan adanya kecenderungan ini, pengembangan destinasi pariwisata ziarah diarahkan lebih dari sekedar pengalaman religi, yaitu pengembangan destinasi yang multifungsi dan mampu meningkatkan pengalaman spiritual pengunjung. Pemerintah daerah Flores Timur kemudian berupaya untuk mengembangkan berbagai program dengan menjadikan ritual Semana Santa di Larantuka sebagai daya tarik utama pengembangan pariwisata ziarah. Ritual yang sudah dijalankan masyarakat secara turun-temurun setelah dijadikan ikon pengembangan pariwisata akan memberikan tanggapan yang beragam dari masyarakat setempat. Respon masyarakat tersebut dapat dijadikan sebagai indikator diterima tidaknya program pemerintah yang telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon masyarakat terhadap pengembangan pariwisata ziarah ritual Semana Santa yang dilakukan oleh pemerintah di Larantuka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi-terstruktur, observasi, studi kepustakaan dan dokumentasi. Selanjutnya proses analisis data terdiri dari: reduksi data, penyajian data, keabsahan data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 bentuk respon ekonomi berupa tindakan yang dilakukan masyarakat dalam menanggapi upaya pemerintah, yaitu: (a) komersialisasi ruang kamar, (b) komersialisasi budaya menjamu tamu, (c) komersialisasi budaya menenun, (d) penguatan tradisi agama berupa pewartaan iman dan (e) komersialisasi ruang areal pelabuhan Larantuka. Sementara itu, tipe respon masyarakat Larantuka secara keseluruhan terbagi menjadi tiga tipe yaitu: retreatism, boundary maintenance dan revitalization. Beragamnya respon yang ditunjukkan disebabkan oleh berbedanya kebutuhan masing-masing kelompok masyarakat.
Budaya Onsen Sebagai Potensi Pengembangan SPA di Bali Ardan Maulana; Novita Restiati Ina Wea
Journal Social and Humaniora Vol 23 No 2 (2023)
Publisher : Udayana University Press bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/PJIIB.2023.v23.i02.p10

Abstract

Jepang dikenal memiliki beragam tradisi dan budaya yang menarik bagi para wisatawan lokal maupun internasional, salah satu yang cukup terkenal adalah budaya berendam menggunakan air panas. Beberapa aktivitas berendam di air panas antara lain masuk ke ofuro (bak mandi milik pribadi), sento (pemandian air panas umum), dan onsen (pemandian air panas dari sumber mata air alami). Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan terhadap onsen, maka onsen juga dapat ditemui di mayoritas ryokan (penginapan dengan fasilitas dan arsitektur Jepang) ataupun SPA yang ada di seluruh wilayah di Jepang. SPA adalah salah satu produk wisata yang menawarkan pengalam rileksasi dalam harmonisasi efek yaitu “wellbeing for body, mind, and spirit”. Kata SPA merupakan singkatan bahasa Latin yaitu Solum per Aqua yang berarti kesehatan yang dapat disalurkan dengan tenaga air. Namun demikian, SPA di Bali tampil berbeda dengan menampilkan massage (pijitan), aromaterapi, dan keindahan alam daerah tropis sebagai branding-nya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi budaya onsen yang bermanfaat untuk pengembangan SPA di Bali, khususnya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Jepang ke Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi kualitatif dan studi kepustakaan. Sedangkan proses analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya onsen dapat menjadi potensi pengembangan SPA di Bali, yaitu dengan menjadikan air sebagai daya tarik, baik berupa ketersediaan pemandian air panas buatan, sauna, pasir panas, kolam lumpur panas, atau treatment pijat menggunakan air.