Pelaporan Rumah Sakit menurut Depkes (2006) memiliki ketentuan antara lain, harusdiisi lengkap oleh masing-masing petugas ruangan dimulai pukul 00.00 WIB setiap hari tersebut,disetorkan ke satuan rekam medis pengolahan data setiap pagi dan ditandatangani oleh kepalaruangan, dilakukan cheking mengenai pasien yang keliru dan yang masuk, dilakukan prosesrekapitulasi harian rawat inap dan disusun setiap bulan, rekapitulasi bulanan dikumpulkan untukbahan pelaporan kegiatan rumah sakit. Faktor Keterlambatan Pelaporan dipengaruhi unsur 3Myaitu Man (Manusia), Method (Procedure / SOP), Minute (Target waktu), Money (Penghargaan).Faktor-faktor keterlambatan pelaporan berbasis elektronik di RSJD Dr. RM. SoedjarwadiProvinsi Jawa Tengah di pengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya dari unsur Man (Manusia)petugas bangsal lupa proses validasi terkait memindahkan pasien dan kepala bangsal kurangmengontrol perpindahan pasien. Dari segi Method (Prosedur / SOP), SOP (Standar OperasionalProsedur) di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah masih mengunakan SOP yangmengatur pelaporan secara manual,sedangkan SOP yang mengatur pelaporan berbasis elektronikbelum ada. Faktor keterlambatan dari unsure Minute (Target waktu), Target waktu pengembalianSensus Harian Rawat Inap ke bagian pelaporan tidak konsisten, sehingga mempengaruhiketerlambatan laporan. Pada unsure Money (Penghargaan), tidak ada reward atau penghargaanuntuk bangsal yang tertib dalam pengisian dan pengembalian Sensus Harian Rawat Inap.Sebaiknya perlu adanya sosialisasi kepada semua petugas pengisian Sensus Harian Rawat Inapdan kepala bangsal tentang pentingnya Sensus Harian Rawat Inap, tata cara pengisian sertabatas waktu pengembalian Sensus Harian Rawat Inap, diperlukan juga adanya peningkatan lagikontrol kepala bangsal kepada perawat dalam pengisian sensus serta perlu adanya SOP terkaitSensus Harian Rawat Inap berbasis elektronik.