Adit Sri Atmaja
Program Studi Manajemen, Universitas Sahid, Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Risiko Keselamatan dan Lingkungan pada Bendungan Ir. H. Djuanda Jatiluhur Jawa Barat dengan Pendekatan Event Tree Analysis Adit Sri Atmaja; Sugiarto Sugiarto; Tatan Sukwika
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v1i1.3479

Abstract

Tingkat keasaman Bendungan Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) sangat memprihatinkan selama lima tahun terakhir hingga sekarang. Salah satu dampak buruk dari air yang semakin asam adalah dapat menyebabkan korosi pada konstruksi bendungan dan pada akhirnya dapat menimbulkan risiko lingkungan dan keselamatan. Penelitian ini menganalisis manajemen risiko lingkungan dan keselamatan di Bendungan Ir. H. Djuanda. Metode survei menggunakan instrumen checklist dan kuisioner untuk mengumpulkan data. Analisa data faktor penyebab utama keselamatan dan risiko lingkungan bendungan menggunakan kriteria keselamatan struktural meliputi kegagalan struktural hidrolik, dan rembesan. Pengukuran probabilitas risiko dengan analisis pohon kejadian (event tree analysis). Penelitian menghasilkan probabilitas kegagalan: struktural (0,000032614), hidrolis (0,000015), dan rembesan (0,0000155). Evaluasi probabilitas manajemen risiko keselamatan struktural pada Annual Probability of Failure = 0,0006 dengan kategori lebih kecil dari 1x10-4 per tahun (Dapat diterima). Nilai total lost of life 2.499.850 dengan total manfaat yang diharapkan (E(TBt) adalah 0,856 jiwa per tahun. Penelitian ini menyimpulkan bahwa risiko keselamatan dan lingkungan dipengaruhi oleh kegagalan struktural, kegagalan hidrolis, dan kegagalan rembesan. Kondisi eksisting risiko lingkungan dan sosial berkategori “tidak dapat ditoleransi” dimana ada potensi risiko kehilangan harta benda dan mengancam jiwa 2,5 juta penduduk. Oleh karena itu, implikasi manajerialnya adalah pengelola Bendungan Jatiluhur perlu melakukan antisipasi dan pengendalian operasional yang disesuaikan dengan standar ALARP (As Low As Reasonably Practicable).