p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kreativitas PKM
Ita Susanti
STIKes Medika Nurul Islam

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Use of Booklet Media in Health Counseling about Stunting Prevention in Children Ita Susanti; Nur Aisyah Putri Helnasari; Jeny Riska Vatica; Riska Nurrahmah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9279

Abstract

ABSTRAK Pemeliharaan kesehatan anak dimulai sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, sepenuhnya bayi mendapatkan asupan dari orang tua hingga usia kehamilan sembilan bulan. Asupan makanan yang sehat dan bergizi selama kehamilan dapat menciptakan generasi anak yang sehat dan cerdas. Disamping itu, asupan zat gizi juga dapat mencegah berbagai macam kelainan maupun gangguan tumbuh kembang pada anak. Salah satu masalah yang kerap terjadi pada balita yaitu kegagalan atau terhambatnya pertumbuhan tinggi badan anak sehingga tinggi anak tidak sesuai dengan usianya, keadaan ini dinamakan dengan balita pendek (kerdil) atau stunting. Data dunia menunjukkan bahwa sebanyak 150,8 juta anak atau 22,2% mengalami stunting. Angka kejadian stunting di Provinsi Aceh menduduki urutan pertama paling tinggi di Indonesia. Kejadian stunting di Aceh Besar pada tahun 2017 yaitu sebanyak 31,2%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase kejadian stunting di Aceh Besar melebihi toleransi yang ditetapkan WHO yaitu maksimal 20%. Pada dasarnya stunting dapat dicegah sejak kehamilan melalui pemberian makanan tambahan pada orang tua selama kehamilan, yaitu dengan pemberian Fe, asam folat, yodium dan perlindungan dari malaria. Adapun kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan stunting pada anak. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Lam Batee, Simpang Tiga, Aceh Besar pada tanggal 11 Agustus 2022, dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada orang tua yang memiliki bayi dan balita sebanyak 36 orang, dimana kegiatan tersebut diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengetahuan orang tua meningkat dengan kategori baik yaitu sebanyak 58%. Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pencegahan stunting, akan memberikan kesadaran kepada masyarakat. Dengan demikian, perubahan perilaku yang didasari oleh kesadaran diri sendiri dan tidak dikarenakan paksaan dari orang lain akan bersifat tahan lama.    Kata Kunci: Penyuluhan, Pencegahan Stunting, Anak  ABSTRACT Child health care begins in the womb. Therefore, the baby is fully fed from the mother until the age of nine months of pregnancy. Healthy and nutritious food intake during pregnancy can create a generation of healthy and intelligent children. In addition, the intake of nutrients can also prevent various kinds of disorders and disorders of growth and development in children. One of the problems that often occurs in toddlers is the failure or inhibition of the child's height growth so that the child's height does not match his age, this situation is called stunting or stunted. World data shows that as many as 150.8 million children or 22.2% are stunted. The incidence of stunting in Aceh Province is the highest in Indonesia. The incidence of stunting in Aceh Besar in 2017 was 31.2%. This shows that the percentage of stunting in Aceh Besar exceeds the tolerance set by WHO, which is a maximum of 20%. Basically, stunting can be prevented from pregnancy by giving additional food to the mother during pregnancy, namely by giving Fe, folic acid, iodine and protection from malaria. The community service activities aim to increase public knowledge about efforts to prevent stunting in children. The activity was carried out in Lam Batee Village, Simpang Tiga, Aceh Besar on August 11, 2022, by providing health education to 36 mothers with babies and toddlers, where the activity began with a pre test and ended with a post test. After being given health education, the results showed that mother's knowledge increased in the good category as many as 58%. With increasing public knowledge about stunting prevention, it will provide awareness to the public. Thus, behavioral changes that are based on self-awareness and not due to coercion from others will be durable. Keywords : Counseling, Prevention of stunting, Children.
Pendidikan Kesehatan tentang Pijat Oksitosin pada Ibu Menyusui di Desa Cot Teungoh Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie Riska Nurrahmah; Nur Aisyah Putri Helnasari; Ita Susanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i7.9399

Abstract

ABSTRAK UNICEF (2013) melaporkan bahwa Sebagian karena rendahnya tingkat menyusui di beberapa negara-negara besar dan kurangnya dukungan untuk ibu menyusui dari lingkungan sekitar. Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu menyusui. Saat ibu menyusui merasa nyaman dan rileks pengeluaran oksitosin dapat berlangsung dengan baik. Terdapat titik-titik yang dapat memperlancar ASI diantaranya, tiga titik di payudara yakni titik di atas putting, titik tepat pada putting, dan titik di bawah putting. Serta titik di punggung yang segaris dengan payudara. Pijat stimulasi oksitosin untuk ibu menyusui berfungsi untuk merangsang hormon oksitosin agar dapat memperlancar ASI dan meningkatan kenyamanan ibu. Kegiatan ini untuk melakukan sosialisasi pendidikan kesehatan tentang Pijat oxitosin pada ibu menyusui di desa Cot Teungoh kecamatan Pidie kabupaten Pidie untuk melancarkan produksi ASI demi meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Kegiatan ini akan melakukan penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan tentang pijat oksitosin pada ibu menyusui. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan  materi seputar  fungsi dan bagaimana cara melakukan pijat oksitosin. Setelah dilakukan kegiatan, evaluasi dilakukan guna mengetahui sejauh mana pengetahuan tentang materi penyuluhan yang dilakukan ditangkap oleh peserta. Hasil pengabdian ini yaitu semakin bertambahnya pengetahuan ibu menyusui dalam melakukan upaya-upaya untuk melancarkan ASI. Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan diperoleh kesimpulan yaitu kegiatan telah direalisasikan sesuai dengan target yang direncanakan mulai dari penyuluhan, pembagian leaflet, dan praktik kegiatan sebesar 100%. Diharapkan responden dapat mempraktikkan sendiri dirumah agar dapat melancarkan ASI sehingga tercapainya ASI Eklusif. dan penyuluhan yang berkelanjutan dilakukan oleh bidan desa Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Pemijatan Oxitosin, Ibu Menyusui  ABSTRACT UNICEF (2013) reports that partly due to low breastfeeding rates in some major countries and lack of support for breastfeeding mothers from the surrounding environment. Milk production is strongly influenced by the psychological condition of breastfeeding mothers. When breastfeeding mothers feel comfortable and relaxed, the release of oxytocin can take place properly. There are points that can facilitate milk, including three points on the breast, namely the point above the nipple, the right point on the nipple, and the point under the nipple. As well as a point on the back that is in line with the breasts. Oxytocin stimulation massage for breastfeeding mothers functions to stimulate the hormone oxytocin so that it can facilitate breastfeeding and increase mother's comfort. This activity is to disseminate health education about oxytocin massage to breastfeeding mothers in Cot Teungoh village, Pidie sub-district, Pidie district to expedite milk production in order to improve the health status of mothers and children. This activity will conduct counseling regarding health education about oxytocin massage in nursing mothers. Counseling is done by providing material about functions and how to do oxytocin massage. After the activity was carried out, an evaluation was carried out to find out the extent to which the knowledge of the counseling material carried out was captured by the participants. The result of this service is the increasing knowledge of breastfeeding mothers in making efforts to facilitate breastfeeding. Based on the results of the activities carried out, it can be concluded that the activities have been realized in accordance with the planned targets starting from counseling, distributing leaflets, and practicing activities by 100%. It is expected that respondents can practice themselves at home so they can improve breastfeeding so that exclusive breastfeeding can be achieved. and ongoing counseling is carried out by the village midwife Keywords: Health Education, Oxytocin Massage, Breastfeeding Mothers