This Author published in this journals
All Journal Wicara
Ika Bekti Setiyoningsih
Departemen of Indonesian Literature, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Konflik Batin Tokoh Lengkara Dalam Novel 00.00 Karya Ameylia Falensia: Kajian Psikologi Sastra Ika Bekti Setiyoningsih; Ken Widyatwati; Laura Andri Retno Martini
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 1, No 2: Oktober 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.159 KB) | DOI: 10.14710/wjsbb.2022.15717

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konflik batin tokoh Lengkara dalam novel 00.00 karya Ameylia Falensia dengan menggunakan kajian psikologi sastra. Penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan menyajikan data dalam bentuk deskripsi. Hasil dari penelitian ini yaitu mengungkap analisis struktural dan konflik batin tokoh Lengkara dalan novel 00.00 karya Ameylia Falensia. Analisis struktural merupakan pondasi utama yang digunakan dalam mengkaji karya sastra yang terdiri dari tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran, serta latar. Sedangkan hasil analisis konflik batin diketahui bahwa konflik batin yang dialami tokoh Lengkara terjadi karena ketidakseimbangan antara id, ego, dan superego yang disebabkan oleh faktor internal seperti perasaan takut, cemas, dan membenci diri sendiri, sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh perlakuan kasar dan tidak adil dari orang tua, dan fitnah dari orang lain terhadap tokoh Lengkara. Wujud konflik batin tokoh Lengkara terdiri dari pertentangan antara pilihan yang tidak sesuai dengan keinginan dan harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Bentuk penyelesaian konflik batin tokoh Lengkara dalam novel 00.00 meliputi sublimasi, represi, dan displacement.