Laura Andri Retno Martini
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Interpretasi Lirik Lagu “Pilu Membiru”, “Rehat”, “Sulung”, dan “Saudade” Karya Kunto Aji dalam Album Mantra-Mantra Sebuah Kajian Semiotika Riffaterre Intan Tri Retnowati; Moh. Muzakka; Laura Andri Retno Martini
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 1, No 1: April 2022
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.558 KB) | DOI: 10.14710/wjsbb.2022.14348

Abstract

AbstractThe purposes of this study are to describe heuristic and hermeneutic reading, matrices and model, hypogram, and indirect expression of the lyrics of the songs “Pilu Membiru”, “Rehat”, “Sulung”, dan “Saudade” by Kunto Aji in the Mantra-Mantra albums. This study uses descriptive method. The data was collected using listening and note-taking technique. The result of this study show that (1) the heuristic and hermeneutic reading, (2) matrices and model, (3) hypogram actual and potential, and (4) indirect expression of the lyrics of the songs “Pilu Membiru”, “Rehat”, “Sulung”, dan “Saudade” by Kunto Aji in the Mantra-Mantra albums using Riffaterre’s semiotic theory.Keywords: song lyrics, Riffaterre semiotic, Mantra-Mantra, Kunto Aji, hypogram AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembacaan heuristik dan hermeneutik, matriks dan model, hipogram, dan ketidaklangsungan ekspresi dari lirik lagu “Pilu Membiru”, “Rehat”, “Sulung”, dan “Saudade” karya Kunto Aji dalam album Mantra-Mantra. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.  Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik menyimak dan mencatat. Hasil penelitian menunjukkan (1) pembacaan heuristik dan hermeneutik, (2) matriks dan model, (3) hipogram aktual dan potensial, dan (4) ketidaklangsungan ekspresi dari lirik lagu “Pilu Membiru”, “Rehat”, “Sulung”, dan “Saudade” karya Kunto Aji dalam album Mantra-Mantra yang menggunakan teori semiotika Riffaterre.Kata kunci: lirik lagu, semiotika Riffaterre, Mantra-Mantra, Kunto Aji, hipogram
Pengelolaan Kesenian Dayakan Desa Kebondalem Bejen Temanggung Sebagai Bagian Dari Upaya Revitalisasi Kesenian Tradisional Laura Andri Retno Martini
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 3: Agustus 2018
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.139 KB) | DOI: 10.14710/nusa.13.3.431-438

Abstract

Traditional art is used to express a sense of beauty from within the human soul. As part of culture, traditional art has messages in the form of knowledge, ideas, beliefs and norm values. One example of traditional art is Dayakan. Dayakan is a dance-shaped art owned by the people of Kebondalem Village, Bejen District, Temanggung Regency, Central Java. Through a qualitative descriptive approach with observation and literature techniques, it was found that in order to overcome the expansion of global art and culture, efforts were needed to manage Dayakan arts in order to improve and preserve regional art and culture in the midst of changing times and increasingly intense foreign cultural influences in Indonesia.