Ronauli V Marbun
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Koneksi Politik dan Manajemen Skandal: Sebuah Temuan Empiris Perusahaan BUMN Ronauli V Marbun; Andi Manggala Putra; Aniek Wijayanti
Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen Vol. 5 No. 2 (2021): Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen
Publisher : Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.351 KB) | DOI: 10.33795/jraam.v5i2.002

Abstract

This study aims to examine the probability of scandal management for state owned enterprises that are politically connected companies, and further compares the same phenomena with private companies. Scandal management in this study uses two measurements, financial report restatement and disclosure of companies’ scandals in the media. The Method used is the Quantitative Response Model (QRM). The test result show that restatement has no effect on scandal management while the news of companies scandal has a significant effect on scandal management. The results indicate that state-owned-companies whice are politically connected have a greater probability of scandal management than private companies. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji probabilitas terjadinya manajemen skandal pada perusahaan milik negara yang terkoneksi politik dan membandingkannya dengan fenomena serupa pada perusahaan swasta. Manajemen skandal dalam penelitian adalah faktor dependen yang diperkirakan dipengaruhi oleh penyajian ulang laporan keuangan dan pemberitaan skandal perusahaan pada media publik. Metode yang digunakan adalah Quantitative Response Model (QRM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa restatement tidak berpengaruh terhadap manajemen skandal sedangkan pemberitaan skandal berpengaruh signifikan terhadap manajemen skandal. Hasil ini menunjukkan bahwa BUMN yang merupakan perusahaan terkoneksi secara politik memiliki probabilitas lebih besar terhadap manajemen skandal dibandingkan perusahaan swasta.