Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Infinity Jurnal Matematika dan Aplikasinya (IJMA)

Peramalan Volume Debit Air Kota Palopo Menggunakan Model ARIMA Deteksi Pencilan Dwi Risky Arifanti; Asrirawan Asrirawan
Infinity: Jurnal Matematika dan Aplikasinya Vol. 1 No. 2 (2021): Terbitan Kedua-Maret 2021
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/27458326-50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan model peramalan yang sesuai untuk mengatasi adanya pencilan pada debit air Kota Palopo menggunakan model ARIMA deteksi pencilan. Penelitian ini menggunakan data debit air di Kota Palopo periode bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember 2015 dengan jumlah data 72 yang diperoleh dari PT. PDAM Kota Palopo. Penelitian dimulai dengan mengindentifikasi model ARIMA dengan membuat plot data deret waktu, plot ACF, dan plot PACF, apabila pada tahap ini terlihat bahwa data masih belum stasioner pada varians, hal ini dapat diatasi dengan menggunakan transformasi box-cox, namun apabila data masih belum stasioner pada mean, maka perlu untuk dilakukan differencing pada data, kemudian dilanjutkan dengan mengestimasi parameter dengan Maximum Likelihood Estimation, menguji kenormalan galat menggunakan statistik uji Kolmogorov-Smirnov serta menguji kecukupan model menggunakan statistik uji Q, memilih model terbaik, hasil uji normalitas residual menunjukkan bahwa residual model ARIMA belum white noise, dan mengindikasikan adanya outlier pada data. Sehingga, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah deteksi outlier untuk mengeliminasi efek outlier dan memperbesar ketepatan prediksi dari model ARIMA. Implementasi pemodelan ARIMA dan deteksi outlier dilakukan dengan menggunakan SAS. Peramalan dengan model ARIMA menghasilkan ARIMA (1,1,1,) sebagai model terbaik, dengan nilai MSE 9579. Sedangkan model ARIMA dengan penambahan pencilan yaitu 64, 72, 70, 58, 52, 50, 61.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rumah Tangga Miskin Menggunakan Regresi Dummy Di Desa Cilallang Kecamatan Kamanre Kabupaten Luwu Asrirawan Asrirawan; Muhammad Ilyas
Infinity: Jurnal Matematika dan Aplikasinya Vol. 1 No. 2 (2021): Terbitan Kedua-Maret 2021
Publisher : Program Studi Matematika Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/27458326-51

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik rumah tangga miskin di Desa Cilallang Kecamatan Kamanre Kabupaten Luwu yang dilihat dari beberapa faktor-faktor yang mempengaruhinya. Data yang diperoleh dari 30 kk, terdapat lima variabel bebas (X) yaitu jumlah anak ( ), Usia ( ), jenis kelamin ( ), pendidikan terakhir ( ) dan pekerjaan ( ) dan satu variabel terikat (Y) yaitu jumlah penghasilan. Model regresi yang digunakan adalah regresi dummy dengan dua variabel penelitian yaitu variabel respon dan variabel prediktor. Dimana regresi dummy untuk data kategorik, tedapat Kabupaten/Kota yang memiliki nilai peluang (probability) dan yang berbeda-beda yang dilihat dari setiap variabel bebas yang memiliki nilai positif dan negatif. Hasil regresi menggunakan regresi dummy untuk variabel Dummy Pendidikan terakhir (E1) yaitu 0,462 untuk nilai peluang (probability) dan yaitu sebesar 131520,078. Kemudian Dummy Pekerjaan (F1) yaitu 0,241 untuk nilai peluang (probability) dan untuk nilai yaitu sebesar -674744,194, dummy untuk variabel Pendidikan terakhir (E2) yaitu 0,031 untuk nilai peluang (probability) dan yaitu sebesar 337921,600, dummy pekerjaan untuk pekerjaan F2 yaitu 0,912 untuk nilai peluang (probability) sedangkan nilai sebesar -5133,811, Usia (X2) dengan nilai peluang (probability) 0,836 dan nilai sebesar 2309,409, dan Jumlah anak (X1) dengan nilai peluang (probability) 0,427 dan nilai sebesar -26599,069. Dan untuk jenis kelamin (D1) dengan nilai peluang (probability) 0,645 dan untuk nilai sebesar -117974,727. Sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi ketidakmerataan jumlah penghasilan perbulan yang ada di Kabupaten/Kota pada wilayah tersebut