Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakteristik Campur Kode dan Alih Kode pada Masyarakat Tutur di Pasar Tanah Jawa Melsi Tiolina Sinaga; Jumaria Sirait; Marlina Agkris Tambunan; Martua Reynhat Sitanggang Gusar; Junifer Siregar
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 2 No. 02 (2022): Artikel Riset Periode November 2022
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.928 KB) | DOI: 10.47709/jbsi.v2i02.1815

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik wujud campur kode dan alih kode pada masyarakat tutur antara pedagang dan pembeli sayur dan buah di pasar Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun dan mendeskripsikan faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode tersebut. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif yaitu, mendeskripsikan karakteristik wujud campur kode dan wujud alih kode, serta mendeskripsikan faktor penyebab terjadinya campur kode dan alih kode pada masyarakat tutur antara pedagang dan pembeli sayur dan buah di pasar Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak, dengan menggunakan teknik dasar pengumpulan data yang digunakan adalah teknik sadap. Hasil analisis karakteristik campur kode dan alih kode pada masyarakat tutur antara pedangan buah dan pembeli di pasar Tanah Jawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun (1) Karakteristik wujud campur kode adalah campur kode ke dalam (Inner code-mixing) yaitu antara bahasa Indonesia ke dalam bahasa Batak Toba dan Bahasa Indonesia ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke dalam bahasa Jawa (2) Faktor penyebab terjadinya campur kode (a) identifikasi peranan, (b) identifikasi ragam dan, (c) keinginan untuk menjelaskan dan menafsirkan. (3) Karakteristik wujud alih kode adalah yang bersifat intern (ke dalam) yaitu antara bahasa Indonesia ke dalam bahasa Batak Toba, dan bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia. (4) Faktor penyebab terjadinya alih kode yaitu penutur dan lawan tutur.