Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Farmasi

Uji Aktivitas Antijamur Beberapa Jamu Untuk Pengobatan Keputihan Yang Disebabkan oleh Jamur Candida albicans Muhammad Nizar; Lia Anggraeni
Jurnal Kesehatan Farmasi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Farmasi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.521 KB) | DOI: 10.36086/jkpharm.v3i2.1085

Abstract

ABSTRAK Keputihan atau leukore atau fluor albus, yaitu keluarnya cairan dari vagina. Keputihan bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) dan patologis (karena penyakit). Gejala keputihan fisiologis antara lain cairan dari vagina tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal, jumlah cairan bisa sedikit, bisa banyak. Lalu gejala keputihan patologis antara lain cairan dari vagina keruh dan kental, warna kekuningan, keabuabuan, atau kehijauan, berbau busuk, amis, dan terasa gatal, jumlah cairan banyak. Untuk mengatasi hal tersebut, banyak obat dan jamu yang berkhasiat mengatasi keputihan. Sebab itulah, penulis melakukan penelitian tentang uji aktivitas antijamur beberapa jamu untuk pengobatan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antijamur dengan menentukan diameter zona hambat. Jenis penelitian ini adalah penelitian desktiptif yang dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat pada antijamur beberapa jamu untuk pengobatan keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida Albicans. Pengujian aktivitas antijamur dilakukan dengan metode difusi agar yang dibuat dengan berbagai konsentrasi yaitu 50%, 75%, 100%. Berdasarkan hasil pengukuran diameter zona hambat pada beberapa jamu yang berkhasiat mengatasi keputihan dengan berbagai konsentrasi, hanya sampel C yang mempunyai zona hambatnya dengan konsentrasi 50%, 75%, 100% yang masing-masing zona hambatnya 14mm; 15,5mm; 18mm. Kontrol negatif aquadest 0mm dan kontrol positif berupa nistatin berdiameter 17mm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel C memiliki aktivitas antijamur terhadap Candida albicans.