Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ahlaq Tasawuf Manunggaling Kawula Gusti Rosyi Ibnu Hidayat; Suyatmo; Nawawi
Jurnal Penelitian Agama Vol. 24 No. 1 (2023)
Publisher : LPPM UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/jpa.v24i1.2023.pp49-62

Abstract

Paham Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti) bukanlah Paham Pantaisme. Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti) adalah suatu Dzauq, pengalaman ruhani yang diperoleh ahli sufi.Wahdatul Wujud (Manunggaling Kawula Gusti)  merupakan anugerah Alloh berkenaan dengan ilmu dan rahasia-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya yang terpilih dan diridloi. Manunggaling Kawula Gusti juga sering diartikan sebagai menyatunya manusia (kawula) dengan Tuhan (Gusti). Anggapan bahwa Gusti sebagai personafikasi Tuhan kurang tepat. Gusti (Pangeran,) yang dimaksud adalah personafikasi dari Dzat Urip (Kesejatian Hidup), atau (emanasi, pancaran) Tuhan. Ajaran Manunggaling Kawula Gusti bermakna bahwa di dalam diri manusia terdapat roh yang berasal dari roh Tuhan. Pengamalan Manunggaling Kawulo Gusti memiliki dua bentuk dimensi besar yaitu dimensi teologi dan dimensi sosiologi. Persepektif  Manunggaling Kawulo Gusti keterpaduannya dapat dilihat dalam rukun perjalanan yang juga menjadi sendi dalam mencapai  Manunggaling Kawula Gusti, yakni ilmu dan dzikir.
Semiotics of Da’wah in the Sang Pencerah Film Rizki Azis Abdullah; Umi Halwati; Nawawi
KOMUNIKA: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol. 16 No. 2 (2022)
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Saizu Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24090/komunika.v16i2.5118

Abstract

The film always tells hidden realities with certain characters and symbols. The characters and symbols represent the story or the meaning that the audience will achieve. As an industry, film in Indonesia was dominated by the horror genre. However, in 2010, Ayat-Ayat Cinta film marked the success of the religious genre, especially those that tell historical figures in the Islamic world. The Sang Pencerah film, released in 2010, is a religious film directed by Hanung Bramantyo. It is based on the true story of the founder of Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Therefore, this film is a worthy research object to examine the representation of the da’wah methods in it. This study uses a qualitative research method by applying Charles Sanders Pierce's semiotic analysis, which focuses on signs, sign references and sign users. Data collection techniques in this study were carried out through documentation techniques by analyzing scenes and dialogues in scene footage in the film. The results of this study indicate that the method of da’wah in the Sang Pencerah refers to the Qur'an, especially Surah an-Nahl verse 125, which includes the bil hikmah, bil mau'idhah hasanah, and bil mujadalah methods. The dominant da’wah method in this film is the bil hikmah method.