Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

REPRESENTASI MOTIVASI PADA LIRIK LAGU “SEBUSUR PELANGI” KARYA NONARIA (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES) Dewa Made Diva Aditama; Asrul Nur Iman
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Komunikasi (JKMS)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v12i2.7539

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat representasi motivasi yang terkandung dalam lirik lagu “Sebusur Pelangi” karya NonaRia berdasarkan analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, penelitian dengan cara menganalisis guna untuk merepresentasikan interpretasi dari bahan tertulis yaitu lirik lagu. Berdasarkan konteksnya, dalam hal ini berupa pemaknaan dalam ranah motivasi yang berusaha disampaikan NonaRia untuk pendengar lagunya. Perihal motivasi, pada penelitian ini menggunakan salah satu bagian dari konsep yang dikemukakan oleh Abraham Maslow guna untuk menyatukan interpretasi antara peneliti dan pembaca terkait motivasi. Teori yang menjadi dasar penelitian ini adalah teori semiotika Roland Barthes dengan metode analisis yang berfokus pada tiga elemen utama yaitu denotasi, konotasi, dan mitos. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, studi pustaka dan wawancara. Hasil dari penelitian didapat dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes, dengan cara menganalisis setiap baitnya karena dalam penggunaannya lirik tersebut menggunakan kalimat sebagai perumpamaan. Penelitian ini menemukan hasil bahwasanya makna yang terkandung dalam lagu “Sebusur Pelangi” ini adalah suatu pesan motivasi untuk tetap selalu berpengharapan atas segala kesulitan yang terjadi.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PELATIH SEPAK BOLA DALAM MEMOTIVASI PEMAIN DI TIM SEKOLAH SEPAK BOLA LUBANG BUAYA Asrul Nur Iman; Sonny Mulyawan Mulyawan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 12, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Komunikasi (JKMS)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35967/jkms.v12i2.7538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh pelatih Sekolah Sepak Bola Lubang Buaya dalam memotivasi pemain pada saat proses latihan. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dan subjek dari penelitian ini adalah pelatih dan pemain Sekolah Sepak Bola Lubang Buaya. Adapun objek dari penelitian ini adalah proses komunikasi interpersonal pelatih dengan pemain. Teori yang digunakan yaitu Teori Penetrasi Sosial. Teknis Analisis Data dilakukan dengan cara Pengumpulan Data, Penyajian Data, Reduksi Data, serta Penarikan Kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Triangulasi yang digunakan yaitu triangulasi sumber. Hasil dari penelitian yaitu Motivasi yang diberikan oleh pelatih dari tim U-15 Sekolah Sepak Bola Lubang Buaya berjalan dalam komunikasi interpersonal meliputi empat tahap. Pada Tahap Orientasi  yaitu tahap dimana pelatih melakukan pendekatan terhadap pemain baru dengan cara perkenalan mendasar seperti pengenalan karakter pemain. Pada Tahap Pertukaran Penjajakan Afektif yaitu tahap dimana pemain mulai berani menyampaikan permasalahan motivasi nya kepada pelatih. Pelatih juga cukup terbuka dan memberikan solusi terkait permasalahan yang dialami pemain. Pada Tahap Pertukaran Afektif  yaitu tahap dimana pada saat peregangan pasca latihan, pelatih memberikan intruksi dan evaluasi terkait hasil latihan. Pelatih mengumpulkan beberapa pemain yang terlihat gugup, lalu pelatih memberikan semangat dan motivasi kepada pemain tersebut. Pemain pun lebih terbuka dalam berkomunikasi dengan pelatih. Interaksi terjalin dengan tanpa beban dan santai. Pada Tahap Pertukaran Stabil yaitu tahap dimana keterbukaan hubungan yang terjalin antara pelatih dan pemain secara keseluruhan. Tidak terjadi ketegangan atau kecanggungan dari hubungan pelatih dan pemain. Motivasi dari pemain berasal dari motivasi ekstrinsik, karena pelatih sangat aktif dalam memberikan semangat, dorongan, dan juga dukungan kepada pemain untuk lebih berprestasi.