Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Karakter Arsitektural Bangunan Kolonial sebagai Warisan Budaya Kota Singaraja Ni Ketut Agusintadewi; Tri Anggraini Prajnawrdhi; Made Wina Satria
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 2 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.1.16

Abstract

Menelusuri sejarah Kota Singaraja sebagai ibukota Kabupaten Buleleng di Bali Utara selalu bertalian erat dengan peninggalan arsitektur kolonial Belanda. Peninggalan arsitektur kolonial masih dapat ditemui dibeberapa sisi kota, tetapi tidak sedikit yang sudah mengalami perubahan bentuk, bahkan tampak berbeda dengan keadaan semula. Adanya akulturasi dalam arsitektur antara penjajah dan kultur Bali dan juga penyesuaian pada iklim tropis menyebabkan arsitektur kolonial di kota ini memiliki tampilan yang unik. Tujuan penelitian ini adalah menelusuri pembentuk elemen fasade bangunan dan pembentuk elemen ruang dalam sebagai karakter arsitektural bangunan kolonial di Kota Singaraja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengambilan data secara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bangunan kolonial yang dipilih sebagai kasus studi dilakukan dengan teknik purposive sampling melalui beberapa kriteria. Analisis data dilakukan secara induktif dengan lebih menekankan kepada makna dan nilai sejarah. Hasil pengamatan peneliti menjadi salah satu cara untuk memaparkan dan menyimpulkan kedua elemen pembentuk karakter arsitektural pada bangunan-bangunan kolonial tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan kolonial di Kota Singaraja memiliki karakter arsitektural yang dapat ditentukan dari jendela, pintu masuk, atap, dan dinding. Sementara karakter yang lain dapat ditentukan dari denah dasar dan bentuk bangunan. Indikator dari variabel-variabel tersebut semakin memperkuat karakter arsitektural pada bangunan-bangunan kolonial tersebut secara fisik dan visual sebagai warisan budaya kota dalam memperkuat identitas Kota Singaraja sebagai kota pusaka.