Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH DAN DAYA SAING PRODUK PADA USAHA ARANG BATOK KELAPA “ MUTIARA HITAM” DI KABUPATEN SOLOK, PROVINSI SUMATERA BARAT Leni, Puspa
Journal of Community Service Vol 1 No 1 (2019): JCS, Desember 2019
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.034 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v1i1.6

Abstract

Kelapa, sebagai komoditas mutli manfaat dan bernilai komersial. Banyak peluang usaha yang dapat tercipta dengan memanfaatkan kelapa, sehingga budidaya kelapa dan segala yang dihasilkan dengan proses pengolahan kelapa menjadi produk-produk bernilai ekonomi strategis. Usaha arang batok kelapa “Mutiara Hitam” telah melakukan inovasi dari segi teknik produksi yaitu dengan menggunakan tangki yang berfungsi seperti oven raksasa, batok kelapa yang digunakan merupakan batok kelapa pilihan dan sudah dibersihkan dari sabut kelapa. Asap yang pembakaran lebih terkendali dan tidak mencemari lingkungan maupun mengganggu masyarakat sekitarnya. Hasil yang diperoleh dari proses pembakaran tersebut adalah tiga jenis arang yaitu; arang ukuran kecil, menengah dan besar. Arang batok kelapa tersebut debunya lebih sedikit dan semua batok kelapa terbakar sempurna sehingga menghasilkan kualitas arang yang lebih baik. Distribusi produk hanya berskala lokal, produk belum dikemas dengan standar, hanya menggunakan kantong kresek dan karung sehingga mempunyai daya saing rendah. Tujuan kegiatan PKMS ini adalah memberikan pelatihan tentang pemasaran, manajemen usaha dan pembukuan sederhana serta memberikan desain kemasan, kemasan siap pakai dan timbangan digital untuk pengemasan produk agar daya tarik dan daya saing produk meningkat sehingga diminati konsumen. Inovasi kemasan arang batok kelapa produksi Mutiara Hitam dapat lebih mendorong pendistribusian produk menjadi lebih luas dan dikenal oleh berbagai kalangan masyarakat, sehingga potensi untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan lebih terbuka.