Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN DINIYAH FORMAL DI MADRASAH COKROKERTOPATI TAKERAN MAGETAN Ulil Abshor; Aksin
Excelencia: Journal of Islamic Education & Management Vol. 1 No. 01 (2021): Excelencia : Journal of Islamic Education & Management
Publisher : Pascasarjana IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/excelencia.v1i01.194

Abstract

Kementrian Agama Indonesia telah mengumumkan Kebijakan Pendidikan Diniyah Formal pada tahun 2015. Melalui kebijakan ini, pesantren dapat memformalkan pendidikan keagamaannya dan dapat menyediakan pelayanan pendidikan spesialisasi keagaamaan Islam. Dalam 5 tahun, kebijakan ini memiliki permasalahan implementasi yang strategis untuk dikaji demi efektifitas Pendidikan Diniyah Formal ke depan. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis kritis implementasi kebijakan Pendidikan Diniyah Formal ditinjau dari komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Dan mendeskripsikan implementasi input dan proses pendidikan di madrasah. dan implikasinya terhadap lembaga. Dalam penelitian kualitatif ini, kondisi lapangan diuraikan dengan metode induktif melalui pendekatan kebijakan pendidikan dan manajemen pendidikan. Wawancara, pengamatan dan analisis dokumen digunakan untuk pengumpulan data. Fokus penelitian ini adalah Cokrokertopati yang merupakan salah satu madrasah penerima program pilot project dari pemerintah untuk menyelenggarakan Pendidikan Diniyah Formal pada tahun 2015. Hasilnya, Pertama dari segi implementasi kebijakan, penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Formal harus dibarengi dengan pengawalan, pembinaan dan kordinasi, terdapat komunikasi yang belum terstruktur dan berjenjang antara pemangku kebijakan dengan pelaksana kebijakan atau antara pelaksana kebijakan dengan pelaksana kebijakan yang lain, sumber daya yang kurang memadai, disposisi antara pemangku kebijakan dengan pelaksana kebijakan, rentang kendali struktur birokrasi yang belum terstruktur. Kedua dari segi input dan proses di madrasah, pengelolaan madrasah masih membutuhkan pengendalian mutu, dari segi input beberapa tenaga pendidik belum memenuhi standar kualifikasi akademik, standar kurikulum terlalu tinggi, anggaran dana kurang memadai. sementara dari segi proses, madrasah belum terkelola dengan baik, manajemen proses pembelajaran belum memenuhi standar profesional, metode pembelajaran tidak variatif, penilaian hasil pembelajaran belum memenuhi standar profesional. Ketiga implikasi penyelenggaraan Pendidikan Diniyah Formal terhadap lembaga adalah paradigma formalisasi Pendidikan Diniyah, sentralisasi pesantren dan segmentasi pelayanan pendidikan spesialisasi keagamaaan Islam di madrasah.
STRATEGI PEMBINAAN KESISWAAN UNTUK MENINGKATKAN MUTU KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL ROHMAH MAN 2 KOTA MADIUN Ulfa Ulinuha; Aksin
Excelencia: Journal of Islamic Education & Management Vol. 1 No. 02 (2021): Excelencia : Journal of Islamic Education & Management
Publisher : Pascasarjana IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/excelencia.v1i02.217

Abstract

Sebagai sebuah lembaga pedidikan yang berbasis keagamaan, lembaga pondok pesantren merupakan lingkungan yang selalu dibutuhkan untuk menjawab semua problematika yang ada dilingkungan masyarakat, Permasalahan dalam lingkungan pendidikan ini, bisa dikendalikan dengan pembinaan yang baik dan benar dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Pondok Pesantren Darul Rohmah MAN 2 Kota Madiun memiliki program pembinaan yang terfokus pada pemaksimalan pengembangan santri untuk peningkatan mutu karakter santri dengan serangkaian kegiatan didalamnya.adapun tujuan dalampenulisan artikelini adalah untuk menjelasakan proses perencanaan strategi pembinaan, mengugkapimplementasinya serta mengidentifikasi evaluasi pelkasanaan strategi pembinaan yang ada MAN 2 Kota Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan prosedur pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil Penelitian ini adalah : 1) perecanaan strategi pembinaan dilakukan oleh setiap awaltahun pembelajaran dan diikuti oleh pengelola asrama, pengasuh asrama, ustaz-ustazah serta musyrif-musyrifah dari pihak santri. Pelaksanaan strategi pembinaan di Pondok Pesantren Darul Rohmah berjalan sesuai dengan rencana karena dalam kegiatan yang berlangsung diupayakan untuk selalu diawasi dan diperhatikan perilaku santri diasrama dan diluar asrama, sedangkan nilaikarakter yang ditekankan di Pondok Pesantren Darul Rohmah adalah karakter empati,sehingga apapun kegiatan santri ataupun hukuman sekalipun didasarkan dengan empati itu sendiri. Sedang evaluasi sendiridi Pondok Pesantren Darul Rohmah diadakan setiap hari oleh penangungjawab yaitu pengasuh asrama masing-masing. Faktor pendukung dalam proses pembinaan diasrama adalah sudah terbentunya milio atau lingkungan berkarakter. Sedangkan faktor penghambat dalam pembinaan adalah belum adanya buku induk yang menjadi panduan pasti untuk pembinaan yang maksimal dilakukan oleh lembaga pendidikan selama 3 tahun.
Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMPN 1 Takeran Septeria Hariyani; Aksin
Excelencia: Journal of Islamic Education & Management Vol. 2 No. 01 (2022): Excelencia: Journal of Islamic Education & Management
Publisher : Pascasarjana IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/excelencia.v2i01.478

Abstract

Kepemimpinan visioner dalam sebuah lembaga pendidikan penting untuk membawa lembaga pendidikan menjadi lebih baik di masa depan. Kepala sekolah yang memimpin dengan karakter visioner akan memiliki visi yang kuat dan motivasi kerja yang tinggi. Sehingga dapat menciptakan lingkungan yang memiliki motivasi dan semangat kerja yang tinggi dalam sebuah lembaga pendidikan. Karakter kepemimpinan yang tepat juga menjadi salah satu solusi atas permasalahan mutu pendidikan di lembaga pendidikan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi baik tidaknya adalah model kepemimpinan yang memiliki visi. Pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan melihat ke masa depan. Seorang pemimpin yang memiliki visi memiliki peran sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara, dan pelatih. Mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan merupakan mutu yang tidak dapat diabaikan. Untuk mencapai kualitas yang baik dalam suatu organisasi, diperlukan kepemimpinan yang kuat dan visioner serta memiliki komitmen yang kuat. Pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan visioner khususnya kepala sekolah akan lebih mudah menentukan arah lembaga yang dipimpinnya dan dapat fokus membawa lembaga pendidikan. Cita-cita dan arah lembaga pendidikan yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. Dengan karakter ini, kepala sekolah dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah dapat bekerja sama dan menjadi tim yang solid untuk mewujudkan visi sekolah. Lokasi penelitian yang diteliti adalah SMPN 1 Takeran Magetan