Fitriyani Fitriyani
Departemen Neurologi Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HIPERTENSI ET CAUSA STROKE NON HEMORAGIK : LAPORAN KASUS Fitriyani Fitriyani; Luthfiyyah Hakim
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 4 (2023): Volume 10 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i4.8932

Abstract

Abstrak: Hemiparese Dextra e.c Stroke Non Hemoragik. Menurut WHO strokeadalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsiotak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam ataulebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selainvaskuler. (Hendro Susilo, 2012). Sedangkan menurut Pahria, (2014) Stroke NonHaemoragik adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otakterjadi akibat pembentukan trombus di arteri cerebrum atau embolis yang mengalirke otak dan tempat lain di tubuh. Stroke nonhemoragik adalah stroke yangdisebabkan karena sumbatan pada arteri sehingga suplai glukosa dan oksigen keotak berkurang dan terjadi kematian sel atau jaringan otak yang disuplai.
CASE REPORT: LOW BACK PAIN Nuraini Padmasari; Fitriyani Fitriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 5 (2023): Volume 10 Nomor 5
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i5.9219

Abstract

Abstrak: Low Back Pain. Low Back Pain (LBP) adalah salah satu masalah kesehatanyang paling umum dikeluhkan pasien. Enam puluh persen sampai delapan puluhpersen (60-80%) orang di Eropa pernah mengeluhkan gangguan ini. Menurutpedoman klinis penatalaksanaan LBP yang dikeluarkan oleh American PhysicalTherapy Association yang terbaru, angka kejadian episode pertama LBP dalam 1tahun berada antara 6,3-15,3% dan angka kejadian untuk LBP jenis apapun berkisarantara 1,5-36%. 24-33% penderita mengalami rekurensi dan 10,2% penderitamengalami kronisitas. Gangguan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, darikelelahan otot, radikulopati, trauma (dari yang ringan seperti otot yang tertarikhingga yang berat seperti fraktur tulang belakang), degenerasi jaringan (sepertiosteoporosis dan degenerasi discus intervertebralis), infeksi tulang belakang, stenosisspinal, kelainan bentuk tulang belakang (scoliosis, lordosis, dan kifosis) hinggakanker.
HUBUNGAN ANTARA NEUROPATI DIABETIK DENGAN KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI POLI KLINIK RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Nina Sunartini; Muhamad Ibnu Sina; Tusy Triwahyuni; Fitriyani Fitriyani
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 8 (2023): Volume 10 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i8.9655

Abstract

Abstrak : Hubungan Antara Neuropati Diabetik Dengan KeseimbanganFungsional Pada Pasien Diabetes Melitus Di Poli Klinik Rumah SakitPertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Diabetes mellitus adalah salah satupenyakit metabolik dengan karateristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainansekresi insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik, salah satu komplikasidari DM adalah neuropati diabetik. Neuropati diabetik merupkan kerusakan sarafyang dapat bersifat fokal atau difus terjadi akibat paparan dari hiperglikemia kronis.Mengetahui hubungan antara neuropati diabetik dengan keseimbangan fungsionalpada pasien diabetes mellitus di Poli Klinik Rumah Sakit Pertamina Bintang AminBandar Lampung. Menggunakan metode analitik korelatif dengan metode crosssectional menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan data primerberupa pemeriksaan sederhana dan pembagian kuesioner terhadap penderitadiabetes melitus tipe 2 yang melaksanakan pengobatan di poli klinik. Diketahuikarakterisitk neuropati diabetik didapatkan kelompok usia 46-55 tahun 70,0 %, jeniskelamin terbanyak adalah perempuan didapatkan 56,7%, derajat neuropati diabetikterbanyak pada derajat ringan yaitu 46,7%, keseimbangan fungsional terbanyakpada keseimbangan risiko jatuh ringan sebanyak 60%. Terdapat hubungan yangnegatif antara neuropati diabetik dengan keseimbangan fungsional pada pasiendiabetes melitus di Poliklinik Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampungdengan p-value=0.035 (<0.05) dengan korelasi – 0.542.