Nurhalimah Batubara
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Magister, Fakultas Kesehatan, Universitas Aufa Royhan, Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EDUKASI PENGGUNAAN KOSMETIK YANG AMAN BAGI REMAJA DI DESA UJUNG NGURAP Rusdiyah Rusdiyah; Nurhalimah Batubara; Anto J. Hadi; Ade Lisna Harahap; Haslinah Ahmad; Aulia Putri
AMALIAH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 5 No. 2 (2021): Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LP2M UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v5i2.2092

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan untuk menambah wawasan masyarakat khususnya remaja untuk waspada dan berhati-hati serta cermat memilih kosmetik yang mengandung bahan yang aman untuk di gunakan. Sasaran kegiatan penyuluhan masyarakat khususnya para remaja sampai orang tua di desa Ujung ngurap Kota Padangsidimpuan. Kosmetik pada saat ini merupakan salah satu kebutuhan skunder dalam kehidupan manusia, karena kosmetik sudah merupakan gaya hidup bagi wanita maupun pria, disegala usia. Banyaknya produk kosmetik yang beredar di pasaran dan ditawarkan di berbagai media, mengharuskan masyarakat berhati-hati dalam menentukan produk kosmetik yang akan digunakan. Usia remaja atau generasi milenial merupakan usia produktif banyak menggunakan kosmetika. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan dengan cara penyajian materi tentang pengertian kosmetika, bahan yang dilarang (BD) dalam kosmetik dan bahan berbahaya (BB) yang banyak ditemukan dalam kosmetika, serta peraturan BPOM terkait bahan kosmetika dan langkah cerdas memilih kosmetika yang aman. Hasil yang di harapkan dari penyuluhan ini bertambahnya pengetahuan masyarakat khususnya remaja tentang produk kosmetika dan bagaimana cara memilih kosmetika yang aman serta masyarakat juga dapat mengenali kosmetika yang ilegal secara visual atau organoleptis.
Analisis Faktor Risiko Stunting pada Balita di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan : Analysis of Stunting Risk Factors on Toddlers in Padangsidimpuan Batunadua Sub-District, Padangsidimpuan City Nurhalimah Batubara; Anto J. Hadi; Haslinah Ahmad; Owildan Wisudawan B
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 7: JULY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i7.3703

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak menjadi terlalu pendek untuk seusianya. Kekurangan gizi dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun, di mana keadaan gizi ibu dan anak merupakan faktor penting dari pertumbuhan anak. Tujuan: Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor risiko stunting di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan. Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain case control study. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan dilakukan pada September 2022 sampai dengan Februari 2023. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita di 15 Kelurahan dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 74 balita. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportionale random sampling serta analisis data dengan menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan gizi (OR=26.181, CI=95%.1.075-6.375), riwayat penyakit infeksi (OR=2.555, CI.=95%.1.255-5.199),sanitasi lingkungan (OR=2.609, CI.=95%.1.332-5.107), status imunisasi (OR=17.033, CI.=95%.2.177-1.332), riwayat pemberian ASI Eksklusif (OR=3.860, CI.=95%1.950-7.641) merupakan faktor risiko stunting pada balita serta variabel yang paling dominan terhadap risiko stunting adalah asupan gizi dengan Exp (B) =5,200 dengan koefisien regresi (B) =3,951. Kesimpulan: ditemukan bahwa balita yang mengalami risiko stunting diakibatkan oleh faktor asupan gizi, riwayat penyakit infeksi, sanitasi, status imunisasi,riwayat pemberian ASI eksklusif. Sehingga perlu upaya untuk mencegah atau pun menanggulangi permasalahan stunting pada balita melalui pendekatan edukasi keluarga serta perilaku hidup sehat ditiap daerah.