Pendahuluan: Stunting adalah gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang ditunjukkan dengan z-score tinggi badan menurut usia (PB/A) di bawah -2 SD. Deformitas dapat didiagnosis dengan indeks antropometri tinggi-untuk-usia, yang mencerminkan pertumbuhan linier jangka panjang sebelum dan sesudah lahir karena malnutrisi dan nutrisi yang tidak memadai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan protein dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan cross sectional study. Sampel pada penelitian ini berjumlah 40 yang didapatkan dengan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada Maret-Agustus 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran tinggi badan, Berat badan, wawancara kuesioner dan lembar food recall. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil: Penelitian menunjukkan analisis uji statistik nilai p=0,039 < α= 0.05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan. Olehnya itu, adanya pengaruh bermakna antara asupan protein dengan kejadian stunting pada balita. Kesimpulan: Hasil dari penelitian ini menyarankan agar masyarakat untuk menerapkan pola makan gizi seimbang dan mendapatkan pendidikan yang layak untuk meningkatkan kesejahteraan.