Maslan Pangaribuan
STIKes Medistra Indonesia, Bekasi, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAST FOOD CONSUMPTION AND PRIMARY DYMENORHEA INCIDENCE IN ADOLESCENT GIRLS AT SMP IT AL-HIDAYAH, BEKASI DISTRICT Maslan Pangaribuan; Tetty Rina Aritonang; Siti Amanah Tusa Diah
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 15 No 2 (2023): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v15i2.1143

Abstract

Introduction: Nowadays many teenagers like fast food (fast food). The negative impact of the habit of consuming fast food if consumed in excess can cause various health problems such as obesity, diabetes, hypertension, coronary heart disease, stroke, cancer, and so on (Pamelia, 2018). Research objective: To find out the relationship between consuming fast food and the incidence of primary dysmenorrhea in young women at SMP IT Al-Hidayah, Bekasi Regency in 2021. Research methods: Quantitative descriptive and correlation analysis with a cross-sectional approach. The population is all young women who have experienced menstruation at SMP IT Al-Hidayah Bekasi Regency in 2021 with a total sample of 45 respondents. The sampling technique is non-probability sampling using a purposive sampling approach. Univariate and bivariate data analysis used the chi square statistical test with a significance value of p.value = 0.05. The results of the study: Of the 45 young women who frequently consumed fast food 37 (82.2%), consumed bad fast food 37 (82.2%), and 39 (86.7%) experienced primary dysmenorrhea. Conclusion: There is a significant relationship between consuming fast food and the incidence of primary dysmenorrhea in young women at SMP IT Al-Hidayah, Bekasi Regency, in 2021 where p.value = 0.000.. Suggestion: It is hoped that young women can live healthily with a healthy diet and balanced nutrition.
Mewujudkan Generasi Emas dengan Optimalisasi Bounding Attachment Melalui Pijat Bayi oleh Ibu & Kader Posyandu di Kelurahan Sepanjang Jaya Kecamatan Rawalumbu, Bekasi Wiwit Desi Intarti; Evi Nur Akhiriyanti; Lenny Irmawaty; Puri Kresna Wati; Farida Simanjutak; Renince Siregar; Hainun Nisa; Tetty Rina Aritonang; Marni Br. Karo; Riyen Sari Manullang; Friska Junita; Rupdi Lumban Siantar; Dewi Rostianingsih; Maslan Pangaribuan; Siti Munawaroh
Health Care : Journal of Community Service Vol. 1 No. 1 (2024): Health Care : Journal of Community Service, February 2024
Publisher : Rena Cipta Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62354/healthcare.v1i1.2

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang sangat penting dan salah satu aspek yang harus diperhatikan secara serius sejak usia dini. Upaya yang dapat dilakukan dalam mengoptimalkan di samping nutrisi yang diberikan oleh ibu dan salah satu cara lain perlu adanya rangsangan stimulus pijat bayi. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan cara melakukan pendidikan kesehatan dan praktik mengajarkan pijat bayi untuk optimalisasi bounding attachment ibu dan bayi serta ketrampilan seputar pijat bayi dan memberikan edukasi mengenai manfaat pijat bayi. Bertempat di Kelurahan Sepanjang Jaya Kecamatan Rawalumbu dan waktu pelaksanaan bulan Desember 2022. Hasil kegiatan terjadi peningkatan Pengetahuan Ibu sebelum dan sesudah Pendidikan Kesehatan dan Mempraktikan Pijat Bayi Optimalisasi Bounding Attachment. Pengetahuan definisi, tujuan dan manfaat pijat bayi hasil pretest sebanyak 60% peserta menyatakan jawaban benar, hasil posttest sebanyak 100% peserta menyatakan benar. Pengetahuan tentang indikasi dan kontraindikasi pijat hasil pretest sebanyak 36,7% peserta menyatakan jawaban benar, hasil posttest sebanyak 96,5% peserta menyatakan benar. Pengetahuan persiapan yang dilakukan pijat bayi hasil pretest sebanyak 53,3% peserta menyatakan jawaban benar, kemudian hasil postest sebanyak 97% peserta menyatakan benar. Pengetahuan prosedur dan tata cara pijat bayi hasil 33,3% peserta menyatakan jawaban benar, kemudian hasil posttest 100% peserta menyatakan benar. Pijat bayi sebagai aplikasi stimulasi sentuhan, karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara atau bicara, pandangan mata, gerakan, dan pijatan.