<![CDATA[Perkembangan teknologi komputer yang semakin pesat di zaman sekarang semakin banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia. Salah satu manfaatnya sebagai sistem yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam pengambilan keputusan terhadap suatu masalah atau yang sering disebut sebagai sistem pendukung keputusan. Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan pada PT.Ricky Gunze di Citeureup Kab.Bogor Berbasis Java. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan karena suatu persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Selain itu metode AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) yang diubah menjadi suatu himpunan bilangan yang merepresentasikan prioritas relatif dari setiap kriteria dan alternative. Sistem ini diharapkan menjadi solusi di dalam memutuskan pemilihan karyawan terbaik sekaligus dapat meringankan kerja dari pimpinan PT. Ricky Gunze di dalam memilih karyawan terbaik. Selain itu, penulis juga melakukan metode pengumpulan data dengan cara Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Pembuatan laporan-laporan. Analisis Sistem Penunjang Keputusan telah berhasil dibangun dengan menggunakan aplikasi berbsais bahasa java Netbeans dan MySQL. Berdasarkan pembahasan dan analisa yang telah dilakukan oleh peneliti, maka kesimpulan dari Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan pada PT.Ricky Gunze adalah (1) Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Karyawan Teladan pada PT.Ricky Gunze telah berhasil dibangun dengan menggunakan aplikasi berbsais bahasa java Netbeans dan basis data MySQL. (2) Sistem pendukung keputusan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini dirancang untuk mempermudah proses seleksi pemilihan karyawan teladan pada PT.Ricky Gunze dimana semua proses dari mulai rekap data karyawan hingga proses penilaian dan penentuan bobot nilai dilakukan secara sistematis. (3) Hasil pengujian fungsional menunjukan bahwa fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan dan rancangan. (4) Pembuatan laporan-laporan seluruh kegiatan dari mulai rekap data departemen, rekap data karyawan, rekap data kriteria penilaian, hingga rekap hasil seleksi karyawan teladan dapat dengan mudah dilakukan, karena data yang diinput disimpan dalam basis data, yang mana dapat diolah setiap waktu.Kata Kunci: Sistem Penunjang Keputusan (SPK), Karyawan Teladan, Analytical Hierarchy Process (AHP)]]>
