This Author published in this journals
All Journal Medica Hospitalia
Ignatius Riwanto
Sub Bagian Bedah Digestive Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi/ Fakultas Kedokteran Univeristas Diponegoro Semarang, Indonesia dan Program Studi Ilmu Biomedis Fakultas Kedokteran Univeristas Diponegoro/ Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semaran

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Fenitoin Oral dan Vitamin C Oral terhadap Jumlah Kolagen dan Diameter pada Fistula Enterokutan Tikus Wistar: Effect Phenytoin and Vitamin C Therapy to Collagen Deposition and Diameter of Enterocutaneous Fistula in Wistar Rat Gede Pambudi Utomo; Ignatius Riwanto; Trilaksana Nugroho
Medica Hospitalia : Journal of Clinical Medicine Vol. 9 No. 3 (2022): Med Hosp
Publisher : RSUP Dr. Kariadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36408/mhjcm.v9i3.766

Abstract

Latar Belakang : Enterocutaneous fistula (ECF) adalah salah satu tantangan bagi banyak ahli bedah di dunia. Meskipun terdapat perkembangan dalam perawatan medis dan tekhnik operasi, namun morbiditas dan mortalitas terkait ECF masih tinggi. Keberhasilan dalam tatalaksana ECF memerlukan perawatan yang komprehensif dan sumber daya yang mahal, dimana tidak terjangkau oleh sebagian masyarakat Indonesia. Fenitoin dan Vitamin C adalah obat yang murah dan telah menunjukan manfaat baik dalam penyembuhan luka. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian fenitoin dan vitamin C akan meningkatkan kolagenisasi dan menurunkan diameter ECF pada tikus wistar. Kemudian untuk mengevaluasi apakah pemberian kombinasi fenitoin dan vitamin C memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan pemberian tunggal fenitoin atau fitamin C Metode : Peneliti membuat caecostoma sebagai model ECF pada 24 ekor tikus. Tikus kemudian dibagi menjadi empat kelompok perlakuan dengan : perawatan NaCl,  Kombinasi fenitoin-vitamin C, Fenitoin saja dan Vitamin C saja. Pengamatan hasil dilakukan pada hari ke-7 dengan mengamati deposisi kolagen dan mengukur diameter ECF. Hasil : Penelitian ini menunjukan perbedaan kolagenisasi dan penurunan diameter ECF bermakna secara statistik (p<0.05) pada tiap kelompok perlakuan jika dibandingkan kelompok kontrol (5,521 + 2,552 %; 9,395 ± 0,582 mm). Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa pemberian kombinasi fenitoin dengan vitamin C (28,110 ± 6,535 %; 5,742 ± 0,394 mm) memberikan hasil yang lebih baik (p<0.05) dibanding pemberian tunggal fenitoin (15,448 ± 5,184 %; 8,101 ± 0,822 mm) atau vitamin C (19,118 ± 4,190 %; 6,883 ± 0,744 mm). Kesimpulan : Kami menyimpulkan baik fenitoin maupun vitamin C memiliki efek baik dalam penyembuhan ECF. Pemberian kombinasi Fenitoin dan vitamin C terbukti lebih bermanfaat dibandingkan pemberian tunggal. Kata Kunci :  Enterocutaneous fistula, Fenitoin, Vitamin C, kolagen, Diameter fistula