Nur Fitri Yuliani
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah AL Mubarok Bandar Mataram

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Eksistensi Kemandirian Sebagai Identitas Santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok, Uman Agung, Lampung Tengah Nur Fitri Yuliani
DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2020): DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Mubarok Bandar Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia mancari makna keberadaan di dunia bukan pada hakikat manusia sendiri, melainkan pada sesuatu yang berhubungan dengan dirinya. Eksistensi sangat erat kaitannya dengan sifat keberadaan sebuah objek, sehingga dengan adanya eksistensi maka manusia akan mengerti hakikat keberadaan diri mereka di dunia ini. Karena kemandirian berasal dari kata “diri”, maka pembahasan mengenai kemandirian tidak bisa lepas dari pembahasan tentang perkembangan diri itu sendiri, yang dalam konsep Carl Rogers di sebut dengan istilah self, karena diri itu merupakan inti dari kemandirian. Hal ini terlihat jelas dari beberapa peraturan dan sanksi di pondok pesantren yang secara sengaja diadakan untuk menunjang terciptanya kepatuhan dan kemandirian santri dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari, walaupun tetap saja semua itu kembali kepada kepribadian masing-masing santri dan kecerdasan emosi yang dimilikinya. Studi pendahuluan dan observasi terhadap pondok pesantren Hidayatul Mubarok yang berlokasi di desa Uman Agung, Kecamatan Bandar Mataram terdapat fenomena yang berhubungan dengan kemandirian santri dalam kehidupan di pondok pesantren. Ketika anak itu di masukkan kesebuah Pondok Pesantren maka ada kewajiban dari Pondok Pesantren dalam meningkatkan kemandirian santri tersebut, agar mereka dapat hidup dan tinggal jauh dari orangtuanya Kemandirian merupakan adanya indikasi unsur-unsur tanggung jawab, percaya diri, inisiatif, memiliki motivasi yang kuat untuk maju, demi kebaikan dirinya, mantap mengambil keputusan sendiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain, memiliki hasrat untuk berkompetisi dengan orang lain, mampu mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha, mampu mengatur kebutuhanya sendiri, dan tegas dalam bertindak serta menguasi tugas yang diembannya. Kemandirian adalah kemampuan mengambil keputusan sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain, yang relevan, tetapi tidak menggantungkan diri kepada orang lain, berinisiatif untuk mengatasimasalah yang dihadapi, percaya diri dalam mengatasi tugas-tugas, dan bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan. Mandiri emosi adalah aspek kemandirian yang berhubungan dengan perubahan pendekatan atau keterkaitan hubungan emosional individu, terutama sekali dengan orang tua atau orang dewasa lainya yang banyak melakukan interaksi dengan dirinya. Ciri-ciri kemandirian yang Pertama, kemandirian emosional.