Primatia Yogi Wulandari
Faculty of Psychology, Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kejadian hidup yang menekan bagi remaja yang memiliki gejala depresi pasca perceraian orang tua Ktut Dianovinina; Endang Retno Surjaningrum; Primatia Yogi Wulandari
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 10 No 1 (2023)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu581

Abstract

Perceraian orang tua dapat menimbulkan tekanan bagi remaja. Walaupun demikian, tidak semua kejadian hidup pasca perceraian dianggap remaja sebagai tekanan. Tujuan studi ini mendeskripsikan: 1). kejadian hidup pasca perceraian yang dianggap remaja sebagai tekanan dan 2). perubahan pikiran, perasaan, dan perilaku yang dialami remaja pasca perceraian. Penelitian deskriptif ini menggunakan Children Depression Inventory (CDI) dan kuesioner, yang dianalisis secara univariat. Partisipan penelitian adalah remaja (n = 30; 83.3% perempuan) dari keluarga bercerai yang berusia 13-19 tahun dan mengalami depresi (skor CDI minimal 19). Hasil penelitian menunjukkan lima tema kejadian hidup yang dianggap menekan, yaitu relasi keluarga yang kurang kohesif, kehilangan dukungan dan kasih sayang dari orang tua, permasalahan akademik, pernikahan kembali orang tua, serta kondisi ekonomi yang menurun. Perceraian orang tua menimbulkan lebih banyak perubahan negatif, meskipun masih terdapat satu hal positif yaitu membuat remaja lebih mandiri. Keluarga besar justru menjadi salah satu sumber tekanan bagi remaja. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendampingan orang tua dan dukungan keluarga besar bagi remaja dalam menghadapi tekanan pasca perceraian.